Sabtu, Februari 8


Denpasar

Dianggap melecehkan Dewa Siwa karena menggunakan gambarnya untuk latar pertunjukan musik DJ, sejumlah massa demo dan meminta agar Atlas Beach Club ditutup!

Massa aksi dari Yayasan Kesatria Keris Bali menggeruduk kantor DPRD Provinsi Bali pada hari Jumat (7/2/2025). Aksi ini buntut dipakainya visual berlatar Dewa Siwa di pertunjukan musik DJ Atlas Super Beach Club.

Pantauan langsung di lokasi, ratusan massa aksi memasuki area gedung DPRD Provinsi Bali dengan menyanyikan lagu Maju Tak Gentar. Mereka membawa sejumlah spanduk.


“Tutup tempat hiburan/club yang tidak menghargai simbol-simbol agama Hindu” bunyi spanduk tersebut.

Spanduk lain bertuliskan “Tutup Club Atlas yang telah menistakan simbol agama Hindu” dan “Maju tak gentar membela harga diri agama Hindu”.

Sebelum diskusi dimulai di Wantilan gedung DPRD, perwakilan Yayasan Kesatria Keris Bali, I Nyoman Agung Sariawan, berorasi untuk menyampaikan maksud kedatangan mereka.

“Tujuan kami ke sini adalah untuk menegakkan keadilan bagi tanah Bali. Tolong hormati aturan yang berlaku agar tidak terjadi masalah hukum,” tegasnya.

Sebelumnya, Atlas Super Club Bali meminta maaf karena memakai gambar Dewa Siwa sebagai latar belakang pertunjukan musik elektronik atau DJ.

Hal itu menimbulkan kegaduhan dan dinilai menyakiti umat Hindu. Permintaan maaf itu disampaikan saat mendatangi kantor Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali.

Ketua PHDI Provinsi Bali Nyoman Kenak mengatakan ada sekitar enam perwakilan Atlas Super Club yang hadir dalam pertemuan tersebut, kemarin. Pertemuan berlangsung selama sekitar satu jam.

“Membahas mengenai ketidaksengajaan (dalam penggunaan visual Dewa Siwa) dan mereka meminta maaf,” ujar Kenak saat dihubungi detikBali, Kamis (6/2/2025).

Kenak menyebut kedatangan mereka juga sebagai respons atas somasi yang dilayangkan PHDI Bali beberapa waktu lalu. Dalam somasi itu disebutkan bahwa dalam waktu 7×24 jam harus ada tanggapan dari Atlas Super Club terkait pemasangan gambar Dewa Siwa.

Dalam pertemuan tersebut, Atlas mengungkapkan insiden itu terjadi akibat kurangnya kontrol terhadap situasi saat itu. Seorang staf disebut mengambil gambar Dewa Siwa dari internet dan menjadikannya latar belakang pertunjukan musik elektronik pada Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 23.40 Wita.

——–

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version