Senin, Oktober 28

Jakarta

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mengungkapkan terobosan menarik untuk memperbaiki tata kelola Jakarta. Untuk mewujudkan hal tersebut, mereka akan mengandalkan teknologi blockchain.

“Kita juga akan memperbaiki tata kelola dengan memperkuat transparansi dan partisipasi publik, dengan apa? Dengan teknologi blockchain yang akan menjamin keamanan dan menjamin transparansi,” ucap Kun, dalam debat kedua Pilgub Jakarta di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024) malam.

Kun menjelaskan, dengan teknologi tersebut, tidak akan ada lagi mismanagement, penyimpangan, korupsi, pungutan liar, dan juga orang-orang dalam yang bisa memanipulasi data. Menurutnya semuanya akan aman dengan blockchain.


Ide tersebut merupakan upaya Dharma dan Kun dalam meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini, ia menyatakan, caranya dengan mengoptimalkan dan meningkatkan ekonomi digital.

Jadi selain mengandalkan blockchain, Dharma dan Kun akan memberikan internet gratis untuk warga Jakarta. Kemudian mereka menegaskan, akan memagari akses dengan teknologi mutakhir yang bisa menyaring konten-konten negatif.

“Dengan juga melihat trafik yang ada dan yang ketiga dengan regulasi,” ucap Kun.

Lebih lanjut, supaya ekonomi digital benar-benar dapat bertumbuh, mereka akan menghadirkan aplikasi super, yakni JAKI. Nantinya, di dalam JAKI, terdapat berbagai macam aplikasi seperti kesehatan, pendidikan, keuangan, bahkan transportasi.

“Rencananya kita ingin membuat aplikasi ojek online, dengan memberikan kesejahteraan yang lebih bagi para ojol yaitu dengan tidak adanya potongan untuk para ojol, dan juga dengan memberikan BPJS Kesehatan gratis, BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, gratis untuk mereka,” kata Kun.

Debat kedua ini mengangkat tema ‘Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial’ dengan enam subtema yang meliputi infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan, penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif, inflasi bahan pokok. Debat terbagi dalam enam segmen.

(hps/fay)

Membagikan
Exit mobile version