Sabtu, Juli 6


Jakarta

Kecelakaan maut melibatkan Lamborghini Huracan di Malaysia. Mobil terguling hingga terbakar dan mengakibatkan pengendara tewas. Begini detik-detik kejadian itu.

Pengemudi Lamborghini Huracan tewas usai mengalami kecelakaan di tol Malaysia. Kecelakaan terjadi saat mobil melintas di tol Kuala Lumpur-Karak. Sebelum kecelakaan, momen Lamborghini Huracan melintas di tol tersebut juga terekam dalam kamera daashcam yang viral di media sosial X.

Terlihat, Lamborghini itu bersama mobil sport lainnya berjalan beriringan. Tampak ada Lamborghini Huracan Spyder, Porsche Cayman, dan Lamborghini Huracan coupe dalam rombongan itu. Rombongan mobil sport itu terlihat menyalip mobil perekam dari sisi kiri jalan. Tak lama berselang, di sisi kiri ada kepulan asap yang rupanya berasal dari Lamborghini Huracan berkelir kuning dengan kondisi terbalik.


Dalam video lain juga terlihat, mobil sudah dalam kondisi terbakar dengan kobaran api yang cukup besar. Dikutip New Strait Times, akibat kecelakaan itu, pengemudi berusia 62 tahun dengan nama Fung Swee Yen tewas di lokasi kejadian. Fung Swee Yen tewas terpanggang karena terjebak di dalam kendaraan yang terbakar.

Sedangkan penumpang wanita yang duduk di kursi depan berusia 47 tahun berhasil diselamatkan keluar dari kendaraan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bentong.

“Dalam penyelidikan terungkap bahwa pengemudi dan temannya melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Bentong. Setelah sampai di titik itu, pengemudi gagal mengendalikan kendaraan, sehingga menabrak pembatas jalan sebelum berakhir di saluran pembuangan,” demikian jelas Kepala Polisi Distrik Superintenden Zaiham Mod Kahar.

Zaiham menambahkan saat kehilangan kendali, Lamborghini itu sempat terguling beberapa kali dan akhirnya menubruk pembatas jalan.

“Pengemudi meninggal di tempat kejadian dan penumpangnya menderita luka bakar di tangan dan kakinya,” ujarnya seraya menambahkan penumpang dalam kondisi stabil.

Kehilangan kendali saat mengemudi mobil sport mungkin saja terjadi. Terlebih mobil sport memiliki performa tinggi dan butuh kewaspadaan ekstra dalam mengemudikannya.

“Mengemudi sport car itu harus dengan teknik yang tinggi dan harus punya emosi yang stabil. Mengingat power yang besar memancing pengemudinya untuk buka gas. Jadi nggak bisa disamakan dengan mobil standar,” ujar Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.

(dry/rgr)

Membagikan
Exit mobile version