Minggu, Februari 2


Jakarta

Salah satu desa terindah di dunia, yakni Desa Lauterbrunnen di Swiss juga ikutan menerapkan pajak turis demi halau mass tourism.

Melansir Travel and tour world, Selasa (21/5/2024), desa yang terletak di lembah Alpen dan dikelilingi air terjun juga puncak bersalju sedang mempertimbangkan pajak masuk turis. Itu setelah masalah turisme yang terus meningkat.

Upaya itu dilakukan menyusul yang diterapkan oleh Venesia dan bertujuan mengurangi kepadatan pengunjung selama puncak liburan musim panas. Rencananya turis akan dikenai biaya masuk sebesar lima franc Swiss atau sekitar Rp 87 ribu.


Lauterbrunnen terletak di Bernese Oberland, Swiss. Tempat itu mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan. Itu menyebabkan peningkatan lalu lintas, sampah, hingga biaya pengeluaran.

Pendeta desa, Markus Tschanz, menyatakan keprihatinan akan membludaknya turis yang datang. Ia pun menyamakan desa dengan taman hiburan karena arus pengunjung yang terus menerus datang. Desa pun telah membentuk kelompok untuk menyelidiki untuk masalah itu. Biaya masuk pun yang menjadi salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan.

Penyebab overtourism

Para ahli mengaitkan pariwisata massal di Lauterbrunnen dengan beberapa hal. Misalnya karena spot air terjun Staubbach yang terletak di sana telah dipopulerkan.

Selain itu, disebut juga faktor mass tourism karena tiket pesawat murah dan munculnya platform akomodasi online.

Mencontoh venesia

Bulan lalu, Venesia menjadi kota pertama yang menerapkan biaya masuk bagi wisatawan harian, yakni sebesar lima euro atau sekitar Rp 86 ribu selama 29 hari masa uji coba. Langkah itu bertujuan untuk mengelola jumlah wisatawan secara lebih efektif.

Namun, pakar pariwisata di Swiss termasuk Jurg Stettler dari Lucerne University of Applied Sciences and Arts, mengakui adanya tantangan dalam menerapkan biaya itu di lingkungan desa. Peneliti pariwisata di universitas yang sama, Fabian Weber, menyarankan bahwa meskipun biaya tidak akan mengurangi wisatawan secara drastis, tetapi dapat menghasilkan dana yang dapat dikelola untuk kompensasi kerusakan terkait wisata.

Sementara itu, Pulau Dewata Bali pun juga menerapkan pungutan serupa untuk mengurangi dampak mass tourism. Bali menerapkan biaya USD 10 atau sekitar Rp 159 ribu kepada turis asing.

Simak Video “Peneliti Swiss Rancang Robot SpaceHopper untuk Eksplor Bulan
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version