Senin, September 23
Jakarta

Namanya adalah Desa Aeng Tong-tong. Desa penghasil keris ini terletak di Kabupaten Sumenep, kecamatan Saronggi di ujung Timur Pulau Madura.

Perjalanan menuju Desa Aeng Tong-tong ditempuh dalam waktu 30 menit dari Kota Sumenep ke arah selatan. Mendengar kata keris, ingatan saya langsung terbayang sebuah benda pusaka yang merupakan warisan budaya sarat dengan filosofi dan nilai-nilai spiritual.

Jika dahulu keris hanya dimiliki orang tertentu, sekarang setiap orang bisa memiliki keris dengan memesan pada pengrajin keris. Desa Aeng Tong-tong adalah tempat pembuatan keris yang mempunyai banyak pengrajin dan empu keris.


Produk keris yang dibuat di Desa Keris Aeng Tongtong ditujukan untuk produk keris koleksi, suvenir, dan benda pusaka.

Peminat produk keris buatan Desa Aeng Tong-tong tidak hanya masyarakat dalam negeri namun sudah sampai mancanegara. Tak heran jika keris sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan tak benda bangsa Indonesia pada tanggal 4 November 2008.

Keris umumnya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu wilah (bilah keris), ganja (penopang) dan hulu keris (pegangan keris). Proses pembuatan keris sendiri sangat unik karena masih menggunakan cara tradisional.

Beberapa jenis logam seperti baja, besi dan logam lainnya ditempa dalam api bara menjadi satu kesatuan sehingga menjadi sebidang keris. Untuk lekukan dan ukiran yang disebut pamor dibuat dengan proses menggrindra bidang keris yang sudah jadi.

Jenis keris dari Desa Aeng Tong-tong

Keris yang dihasilkan di Desa Aeng Tong-tong memiliki karakteristik yang unik. Setiap keris dibuat secara khusus sesuai dengan permintaan atau keperluan spiritual pemiliknya.

Ada keris yang dipercaya memiliki kekuatan pelindung, ada pula yang digunakan sebagai simbol status sosial. Beberapa empu keris di desa ini bahkan dikenal mampu membuat keris yang mengandung makna atau kekuatan tertentu, seperti keris untuk perlindungan, kekayaan, atau keberanian.

Selain itu, kualitas pamor atau pola yang terdapat pada bilah keris di Aeng Tongtong dianggap sangat istimewa. Selain melihat proses pembuatan keris, pengunjung juga bisa mampir ke Galeri Keris.

Ini adalah tempat pameran ragam produk keris yang sudah selesai proses pembuatannya. Ragam produk keris yang ada di galeri bisa dimiliki atau dibeli pengunjung.

Produk keris yang dipajang di galeri dilengkapi dengan sarung keris yang disebut warangka. Warangka merupakan komponen keris yang berfungsi untuk membungkus keris ketika tidak digunakan.

Warangka bisa terbuat dari kayu atau logam dan dihiasi dengan ukiran. Beberapa warangka keris dihiasi batu permata sehingga tampilan keris secara keseluruhan terlihat ekslusif dan elegan.

Perjalanan para empu

Hampir sebagian besar penduduk di Desa Keris Aeng Tong-tong menjadi pengrajin keris. Hebatnya keahlian pembuatan keris sudah dimulai sejak usia kanak-kanak dan diwariskan secara turun temurun.

Sebagian penduduk Desa Aeng Tongtong menjadikan pekerjaan pembuatan keris sebagai sumber mata pencaharian utama.

Hal ini bisa terjadi mengingat nilai jual produk keris bisa berada di angka yang fantastis sehingga bisa menjadi sumber penghidupan. Betapa tidak, satu keris biasa dihargai mulai dari Rp 300.000 dan desa ini rutin mendapat pesanan hingga ribuan keris dari luar negeri.

Bagaimana tertarik berkunjung ke Desa Wisata Keris Aeng Tong-tong?

Membagikan
Exit mobile version