Sabtu, Februari 22


Jakarta

Mobil listrik crossover Denza Z9 GT dibekali sejumlah teknologi selain canggih. Selain memiliki ban belakang yang bisa berbelok melakukan manuver crab walk, Denza Z9 GT juga dilengkapi teknologi intelligent driving dan D-Sus yang bisa mencegah mobil terguling saat mengalami pecah ban di kecepatan tinggi.

“Kita pernah melakukan percobaan. Percobaannya adalah memberikan tekanan pada ban depan kanan, sampai ban itu pecah. Kalau misal terjadi kasus ban pecah, biasanya (pengemudi) akan banting setir. Nah, kita lihat dengan beberapa kumpulan komponen dan teknologi yang ada di Denza Z9 GT, ini aman,” ungkap Product Planning Assistant Manager PT BYD Motor Indonesia, Narendro Bawono Cahyolaksono, dalam kegiatan media technology talk Denza di IIMS 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Narendro menambahkan, dalam proses pengujian tersebut Denza Z9 GT berjalan dengan kecepatan tinggi hingga 140 km/jam. Selanjutnya ban depan bagian kanan dibuat kondisinya pecah, hingga tekanan angin dalam ban kosong sama sekali alias 0 bar.


“Untungnya karena ada D-Sus, ada teknologi intelligent driving, dia bisa menyesuaikan mobilnya itu kira-kira harus melakukan apa. Misalnya D-Sus, berarti harus (bisa bikin) lebih tinggi bagian depan kanan supaya dia tidak terlalu menukik ke bagian depan kanan. Sampai nantinya ke tempat yang aman. Jadi ini untuk worry free (bebas khawatir buat konsumen),” tambah Narendro.

Sebagai informasi, Denza Z9 GT sudah dipasarkan di China dengan kisaran harga Rp 700-800 juta. Denza merupakan brand yang berada di atas BYD. Merek tersebut akan bertarung di segmen kendaraan premium.

Di atas kertas, mobil ini memiliki panjang 5.180 mm, jarak sumbu roda 3.125 mm dengan radius putar 4,62 m. Denza Z9 GT memiliki tenaga yang cukup buas, nyaris 1.000 dk. Sementara itu, jarak tempuhnya bisa mencapai 630 km.

Apakah Z9 GT akan dijual di Indonesia? Mengenai hal itu, BYD sedang melakukan studi kelayakan. Namun pada intinya, BYD siap menjual mobil tersebut di Indonesia, kalau memang ada permintaan.

“Tentunya itu bukannya tidak mungkin jika ada permintaannya. Setelah ada (studi) komprehensif di market. Kita lihat mobil ini kan teknologinya cukup baru,” terang Luther Panjaitan selaku Head of Marketing PR & Government Relations PT BYD Indonesia, ditemui di arena IIMS 2025 JIExpo, Kemayoran, Kamis (13/2/2025).

(lua/dry)

Membagikan
Exit mobile version