Jakarta –
Kini terdapat 15 tambahan rip current di beberapa titik Pantai Gunungkidul. Penambahan tersebut diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan pengunjung.
Tim SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron telah menambah belasan penanda bahaya berenang di wilayah palung (rip current). Tanda rip current itu berupa bendera berwarna merah.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron, Marjono, mengatakan telah memasang bendera merah dengan tulisan larangan bermain air di area palung sejak Minggu (2/2/2025). Pemasangan itu untuk menambah jumlah papan peringatan di sepanjang pantai selatan Gunungkidul.
“Ada 15 bendera yang dipasang di sekitar area palung kemarin,” kata Marjono dilansir dari detikJogja, Jumat (7/2).
Hal itu, kata Marjono, untuk mengingatkan wisatawan agar tidak bermain air di area palung. Mengingat beberapa hari lalu empat pelajar SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, tewas usai masuk ke dalam rip current Pantai Drini, Gunungkidul.
“Pemasangan 15 bendera peringatan berisi berbahaya daerah palung hingga dilarang berenang itu juga karena beberapa bendera rusak,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, mengatakan karakteristik pantai selatan di Gunungkidul memang banyak terdapat rip current. Beberapa di antaranya seperti di Pantai Baron, Pantai Sepanjang, hingga Pantai Drini. Rip current mayoritas berada di jalur masuk kapal.
“Hampir semua seperti di Pantai Baron, Sepanjang ada (rip current), biasanya di jalur masuk kapal dan itu memang karakteristik pantai selatan,” jelasnya.
Windu melanjutkan, papan peringatan berupa larangan mandi di pantai selatan Gunungkidul sudah banyak terpasang. SAR Satlinmas Rescue Istimewa di pantai selatan Gunungkidul juga aktif memberikan imbauan kepada wisatawan.
“Tapi terkadang banyak wisatawan terlalu asyik hingga tidak sadar masuk ke rip current. Karena itu kami minta kepada wisatawan untuk mematuhi arahan dari petugas SAR di lapangan,” ujarnya.
Untuk meningkatkan kesadaran dam kepatuhan wisatawan terhadap papan peringatan dan arahan petugas SAR, Windu mengaku akan memasang spanduk di akses menuju pantai. Spanduk itu berisi imbauan kepada wisatawan yang bermain di pantai.
“Karena itu dari kami lebih cenderung mengedukasi dengan memasang spanduk-spanduk yang berisi tulisan agar lebih mematuhi arahan petugas SAR hingga wisata aman harus perhatikan papan peringatan di pantai,” ucapnya.
“Spanduk dan banner sudah kami pesankan, mudah-mudahan segera jadi dan segera dipasang,” imbuhnya.
Windu juga telah meminta petugas di TPR untuk ikut memberikan edukasi kepada wisatawan.
“Kemudian juga saat masuk TPR kami pesan ke petugas yang berjaga ikut mengedukasi. Jadi kalau memberi tiket itu sambil memberikan imbauan untuk hati-hati saat bermain air dan perhatikan papan peringatan yang ada di pantai,” katanya.
Windu juga berharap kepada tour leader (TL) yang menjadikan pantai selatan sebagai tujuan wisata agar betul-betul memperhatikan rombongannya.
“Untuk TL juga harus betul-betul mengawal apalagi kalau rombongannya anak-anak. Kenapa? Agar mereka tidak main di tempat bahaya seperti area rip current,” ucapnya.
——–
Artikel ini telah tayang di detikJogja.
(upd/upd)
