Selasa, November 5


Bangkok

Thailand sedang mencari cara untuk mendongkrak pendapatan negara. Salah satu yang sedang digodok adalah mengesahkan undang-undang yang akan melegalkan kasino.

Bahkan, seorang pejabat Thailand menyebut UU itu berpeluang disahkan pada masa pemerintahan saat ini. Sebab, diyakini pasar kasino legal akan sukses besar dalam menarik lebih banyak wisatawan ke negara tersebut.

Ya, kasino ilegal di Thailand. Satu-satunya perjudian yang diperbolehkan adalah pada pacuan kuda yang dikendalikan negara dan lotere. Tetapi kenyataannya perjudian terlarang, taruhan sepak bola, kasino bawah tanah, dan lotere justru muncul secara luas dengan diam-diam.


Thailand berkaca kepada sukses Makau yang mampu mendatangkan wisatawan dengan membangun pusat judi terbesar di dunia. Mereka juga mengacu kepada Singapura yang membuka kasino secara legal. Selain itu, di Asia Tenggara, Kamboja, Myanmar, dan Filipina telah melegalkan kasino.

“Harus kita akui ada perjudian ilegal di tanah air, kita berusaha memberantasnya tapi tidak bisa dihilangkan. Jadi, kita harus memikirkan kembali dan tidak mengabaikannya. Ini sudah waktunya,” kata Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat seperti dikutip dari Vietnam Express, Sabtu (30/3/2024).

Usulan itu semakin mendapat perhatian dalam beberapa hari terakhir ketika parlemen menyetujui rencana untuk mempelajari kemungkinan pembangunan kompleks hiburan yang akan menampung kasino dan fasilitas lain. Di antaranya, ruang konser dan tempat olahraga lokal seperti tinju, muay thai, sabung ayam, dan pacuan kuda.

Rencana tersebut tidak merinci berapa banyak kompleks yang akan dibangun, namun direkomendasikan agar kompleks tersebut berlokasi dalam jarak 100 km dari bandara. Thailand menargetkan rekor 40 juta pengunjung asing tahun ini.

Berdasarkan proposal tersebut, perusahaan swasta akan menanggung biaya konstruksi dan pengoperasian sementara pemerintah akan bertanggung jawab atas perpajakan dan peraturan, kata Sorawong Thienthong, wakil ketua komite parlemen.

Legalisasi perjudian di Thailand bukan sekali ini mengemuka. Tetapi, belum ada pemerintahan yang melaksanakannya karena menjadi polemik. Warga dan kelompok konservatif di negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha tersebut menolak keras rencana tersebut.

Dalam jajak pendapat tahun 2021, 47% responden menentang legalisasi perjudian karena kekhawatiran akan kejahatan dan moralitas, sementara 21% mendukung dan 18% setuju dengan gagasan tersebut.

Para advokat mengatakan perjudian ilegal sudah mengakar dan justru tidak ada pengawasan yang baik di Thailand. Mereka berpendapat jika judi ilegal itu diawasi, diatur, dan dilegalkan maka negara akan mendapatkan manfaat besar.

“Kita bisa mengatur ekonomi abu-abu dan memungut pajak,” kata Perdana Menteri Srettha Thavisin di media sosial X.

“Kami tidak ingin mempromosikan perjudian, namun lebih memilih mengawasinya dan menggunakan investasi tersebut untuk menciptakan lapangan kerja,” dia menambahkan.

Simak Video “Thailand Siap Sambut Wisatawan Asing dan Tak Perlu Karantina
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version