
Jakarta –
Hanam, sebuah kita di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, memaksimalkan ‘demam’ K-Culture sebagai pendongkrak pariwisata daerah tersebut. Pendapatan kota pun berlipat ganda.
Dikutip dari eTurbonews, Jumat (28/2/2025) sejak Wali Kota Lee Hyun-jae menjabat pada 2022, Hanam mengalami transformasi yang sip. Kota itu menjadi lebih layak huni.
Lee menyulap kota itu melalui berbagai inisiatif yang berfokus pada pelayanan kepada warga negara. Salah satu inisiatif utamanya adalah program ‘Layanan Administratif yang Mengutamakan Masyarakat’ yang telah berhasil meningkatkan tata kelola kota dan beberapa upaya lain.
Upaya itu membuahkan hasil. Hanam menjadi juara dalam ‘Penilaian Layanan Sipil Nasional’ yang dihelat oleh Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan dan mendapatkan predikat ‘Lembaga Terbaik’ selama tiga tahun berturut-turut.
Dengan jumlah penduduk sekitar 350.000 jiwa, Hanam juga diubah sebagai pusat K-Culture global. Melalui cara itu, Hanam dapat menghasilkan pendapatan sebesar USD 1,7 miliar (Rp 25,5 triliun) untuk kota tersebut.
Salah satu proyek unggulan untuk mencapai visi tersebut adalah Proyek K-Star World yang bertujuan mengoptimalkan potensi pertumbuhan Hanam sekaligus menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan demi kesejahteraan kota dalam 100 tahun mendatang.
Hanam Union Tower, Hanam, Korea Selatan. (Getty Images/Thomas McComb)
|
Proyek K-Star World akan mengembangkan area seluas 1,7 juta meter persegi di Pulau Misa, Misa-dong yang akan menjadi pusat budaya dengan berbagai fasilitas, termasuk tempat konser K-pop, studio produksi film, dan lainnya.
Proyek tersebut diharapkan dapat menciptakan sekitar 30.000 lapangan pekerjaan dan menghasilkan keuntungan ekonomi sebesar Rp 25,5 triliun. Lee menegaskan bahwa kebangkitan global K-Culture memberikan peluang besar bagi kesuksesan Proyek K-Star World.
Menurut laporan Yayasan Korea pada tahun 2024, jumlah penggemar global terhadap ‘Korean Wave’ termasuk K-pop dan K-drama, telah mencapai sekitar 225 juta orang.
Selain itu, sebuah studi dari Yayasan Korea untuk Pendidikan Internasional (KOFICE) pada tahun 2023 memperkirakan bahwa ‘Korean Wave’ menghasilkan pendapatan ekspor sebesar USD 14,165 miliar (Rp 219, 56 triliun). Hal itu menunjukkan potensi besar untuk menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Asia Selatan dan pertumbuhan ekonomi Korea.
(upd/fem)