Minggu, Maret 23


Jakarta

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono menantang Gubernur Dedi Mulyadi untuk membongkar bangunan milik swasta yang melanggar alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor.

Hal tersebut diungkap Ono saat mengomentari maraknya bencana di Jawa Barat akhir-akhir ini yang mayoritas disebabkan karena kerusakan lingkungan akibat berdirinya bangunan di kawasan resapan air. Ono menyebut, salah satu yang disorot adalah kerusakan lingkungan di kawasan Puncak Bogor karena alih fungsi lahan. Namun selain di Bogor, Ono mengungkap hal serupa juga terjadi di daerah lain seperti Bandung Raya.

“Sehingga apabila hasil penelitian banjir itu karena terjadi alih fungsi lahan hutan menjadi kafe, perumahan, villa. Maka itu tidak hanya terjadi di Bogor dan Cianjur, tapi terjadi juga di Bandung, Bandung Barat, Subang, Kuningan dan lain sebagainya,” ujarnya, Jumat (21/3/2025).


Karena itu, Ono meminta Dedi Mulyadi untuk tegas dengan menertibkan bangunan-bangunan yang dianggap merusak lingkungan dan tidak hanya melakukan penyegelan namun juga pembongkaran.

“Menurut saya langkah berikutnya Gubernur Jawa Barat harus merambah juga ke wilayah-wilayah lain untuk melakukan penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukannya,” katanya.

Dia juga menantang Dedi untuk membongkar bangunan yang telah disegel di kawasan Puncak Bogor. Sebab diketahui, dari belasan bangunan yang disegel, baru 1 yang dibongkar yakni Hibisc Fantasy yang merupakan milik anak perusahaan PT Jaswita yang notebene adalah BUMD yaitu Hibisc Fantasy.

“Saya tantang Gubernur Jawa Barat atau pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup membongkar bangunan lain yang tidak sesuai dengan peruntukannya dan dihijaukan kembali sesuai dengan fungsinya,” kata Ono.

“Ada 10 lainnya yang milik swasta, belum dibongkar, statusnya sama dengan Hibisc itu. Harusnya diperlakukan sama, tidak pandang bulu. Wajib dibongkar,” dia menegaskan.

Artikel ini telah tayang di detikjabar

(sym/fem)

Membagikan
Exit mobile version