Rabu, Januari 8


Jakarta

Dede Sunandar meluruskan soal kabar bekerja jadi pramusaji di kafe. Dede mengatakan setelah Pemilu 2024 selesai, tak ada job di televisi sedangkan uangnya sudah habis.

Sampai akhirnya dia mendapat tawaran untuk bekerja di salah satu kafe sebagai MC. Soal pramusaji, Dede mengatakan berbagi ilmu karena mempunyai pengalaman bekerja di restoran Jepang.

“Jadi kan setelah yang nyalon itu, nggak ada calling-an di TV-TV. Uang habis, melamar ada yang kasih kerjaan, ‘De mau kerja nggak MC-MC di kafe?’ awalnya gitu. Karena Dede pernah jadi waiter, Dede kasih masukkan gimana kalau jadi waitress. Komplenan banyak ke Dede soalnya, disangkanya kafe itu punya Dede,” kata Dede Sunandar di studio FYP Trans 7, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).


Kisah hidup dan karier Dede Sunandar memang turun naik. Dede Sunandar juga pernah menggadaikan sertifikat rumah ke Sule.

“Udah diambil yang nebusin itu yang sekarang nikah sama Kak Irish Bella, Bapak Haji Haldy Sabri,” kata Dede.

“(Gadai) Rp 150 juta. Ditebus sama Pak Haldy, terus Dede kerja di Pak Haji Haldy Sabri sebagai talent HAS Creative, setelah itu Dede habis kontrak, putus kontrak Dede bisa nebus itu. Dede ucapin makasih banyak sama Pak Haldy Sabri,” sambungnya.

Dede menceritakan ibundanya sudah mulai bertanya soal nasib sertifikat rumahnya. Dede meyakini ibunda, sertifikat rumah tersebut hanya digadaikan.

Usai nyaleg tahun kemarin, Dede Sunandar juga kehilangan beberapa aset. Kini, Dede sedang mulai berjuang lagi merintis semuanya.

“Dulu mobil dua, motor satu. Sekarang mobil abis, motor dua, sama motor gadaian orang satu. Aku pakai online, ngetap (kalau pergi). Motor ada nih motor gadaian orang, orang gadai Rp 7 juta, akhir Januari baru ditebus, ya udah Dede pakai dulu buat pulang pergi ke PIK. Tapi, setelah pulang pergi ke PIK itu, anak Dede kan sekolah dipakai,” ceritanya.

Bapak tiga anak itu mengaku tetap semangat menjalani kehidupannya. Meski aset dan tabungannya habis. Asal halal, Dede Sunandar bersedia untuk melakukan pekerjaan itu.

“Yang penting kerja apa aja. Aku nggak ada ngarepin orang juga. Sudah ngga ada (tabungan). Tabungan gini, pas kemarin sekarang sisa tinggal motor 2 sama motor gadaian orang satu,” kata Dede Sunandar.

“Namanya juga kadang di atas kadang di bawah, nggak apa-apalah nggak masalah,” tukasnya.

(pus/wes)

Membagikan
Exit mobile version