Minggu, Oktober 20
Jakarta

Astana Gede Kawali, terletak di jantung Kabupaten Ciamis. Ini adalah salah satu situs sejarah penting yang menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Sunda Galuh.

Desa Kawali, yang pernah menjadi pusat pemerintahan pada abad ke-14 hingga 15 Masehi, kini menyimpan berbagai prasasti yang mencerminkan kebesaran, kebijaksanaan, dan spiritualitas raja-raja Sunda.

Saat mengunjungi situs ini bersama rekan-rekan dari Sanggar Kecapi Kang Ocay, kami merasakan kedamaian pedesaan yang asri, kontras dengan hiruk-pikuk perkotaan.


Perjalanan dari pusat Kota Ciamis memakan waktu sekitar satu jam, melewati hutan dan persawahan. Astana Gede Kawali diselimuti oleh suasana mistis, terutama dengan kehadiran pohon-pohon besar yang mengelilingi situs ini.

Nanang, seorang pemandu lokal yang akrab dengan kawasan ini, menyambut kami dengan ramah. Ia menjelaskan bahwa Astana Gede tidak hanya tempat wisata, tapi juga situs sakral bagi masyarakat Sunda.

Banyak yang datang untuk berziarah, mencari ketenangan batin, dan mempelajari nilai-nilai leluhur. “Ini adalah tempat para raja Sunda bersemayam, tempat untuk belajar dari masa lalu,” ujarnya.

Salah satu daya tarik utama situs ini adalah tujuh prasasti batu yang tersebar di beberapa titik, ditulis dalam aksara Sunda kuno. Prasasti paling terkenal, Prasasti Kawali I, ditulis oleh Raja Niskala Wastu Kancana pada abad ke-14. Pesan moralnya mengajarkan pentingnya menjaga ketertiban, kedamaian, dan keadilan.

“Ini adalah pengingat bagi kita untuk hidup selaras dengan alam dan sesama manusia,” kata Nanang.

Meski tidak memiliki arsitektur megah seperti candi di Jawa Tengah, kesederhanaan Astana Gede menonjolkan nilai spiritual dan sejarahnya. Di sekitar situs terdapat makam-makam raja dan bangsawan Sunda, termasuk makam Prabu Siliwangi, yang bagi masyarakat Sunda adalah penjaga nilai-nilai moral dan spiritual.

Selain prasasti, terdapat juga petilasan yang diyakini sebagai tempat meditasi para raja. Lokasinya tersembunyi di bagian yang lebih tenang dari situs, dikelilingi oleh pohon-pohon tua.

Suasana di sini begitu hening, hanya terdengar desiran angin dan kicauan burung, tempat yang tepat untuk mencari ketenangan batin. Keindahan alam sekitar Astana Gede menambah daya tariknya.

Hamparan sawah dan hutan seakan mengundang pengunjung untuk berlama-lama menikmati ketenangan. Nanang terus berbagi cerita tentang bagaimana Kawali pernah menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya Kerajaan Sunda Galuh, terutama pada masa pemerintahan Raja Niskala Wastu Kancana yang dikenal sebagai pemimpin bijaksana.

Kunjungan ke Astana Gede Kawali bukan hanya perjalanan wisata, tetapi sebuah perjalanan spiritual dan sejarah yang dalam. Situs ini mengajak kita merenungkan kehidupan para leluhur Sunda dan bagaimana nilai-nilai kebijaksanaan mereka tetap relevan hingga kini.

Sebagai destinasi wisata, Astana Gede menawarkan pengalaman yang berbeda, membawa pengunjung mengenal lebih jauh budaya Sunda dan warisan yang harus dijaga untuk generasi mendatang.

Membagikan
Exit mobile version