Minggu, Oktober 6


Jakarta

Daihatsu Motor Co., Ltd. di Jepang mengumumkan penarikan kembali atau recall terhadap tiga mobil yang diproduksinya, yaitu Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace dan Mazda Bongo. Apa masalahnya?

Daihatsu di Jepang telah melaporkan kepada Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) tentang recall ketiga mobil tersebut.

Sebelumnya, Daihatsu menetapkan recall perlu dilakukan setelah verifikasi teknis termasuk pengujian konfirmasi kesesuaian standar oleh MLIT mengungkapkan bahwa kendaraan tersebut tidak memenuhi standar. Karena persiapan suku cadang perbaikan memerlukan waktu, pelanggan akan diberitahu setelah mereka siap untuk penggantian.


Adapun masalahnya ada pada risiko baterai atau aki kendaraan tersebut. Saat terjadi kecelakaan, baterai itu berpotensi bergerak secara berlebihan bahkan sampai terlepas.

“Karena kurangnya pengujian terhadap perlengkapan baterai selama pengembangan, terdapat risiko baterai dapat bergerak secara berlebihan, lepas, dan gagal menahan baterai pada tempatnya jika terjadi tabrakan dari belakang,” demikian dikutip dari siaran pers Daihatsu.

“Perlengkapan baterai pada semua kendaraan akan diganti dengan suku cadang korektif dan battery stoppers akan ditambahkan,” sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah Jepang mencabut izin Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace dan Mazda Bongo di sana. MLIT Jepang melakukan penyelidikan menyusul penyimpangan prosedur dalam proses sertifikasi kendaraan Daihatsu. Pemerintah Jepang mencabut izin tipe kendaraan/Vehicle Type Approval (VTA) untuk mobil tersebut. VTA diperlukan untuk produksi massal kendaraan.

Diketahui, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memproduksi ketiga model itu di Indonesia dan mengekspornya ke Jepang. Mobil itu ditemukan menggunakan pengatur waktu untuk mengaktifkan airbag selama tes tabrak. Padahal, airbag seharusnya keluar ketika sensor mendeteksi tabrakan. Airbag yang tidak berfungsi saat dibutuhkan dinilai dapat membahayakan nyawa.

(rgr/din)

Membagikan
Exit mobile version