Rabu, Juni 26


Jakarta

Museum Kunsthaus Zurich curiga dengan 5 lukisan yang dipajang di sana. Mereka menduga karya seni itu dijarah oleh Nazi.

Dilansir dari New York Post pada Minggu (16/6), lima lukisan itu adalah “Jardin de Monet à Giverny” karya Monet bersama, “The Old Tower” karya van Gogh, “La route montante” karya Gauguin, dan dua lukisan lainnya, “Portrait of the Sculptor Louis-Joseph” karya Gustave Courbet dan “Georges-Henri Manuel” karya Henri de Toulouse-Lautrec.

Lukisan-lukisan ini tak lagi dipajang.


Kecurigaan tentang bagaimana karya-karya seni itu bisa dimiliki oleh pemilik dari lukisan ini telah lama dirasakan oleh museum. Sebelumnya karya-karya itu dimiliki oleh Emil Buhrle, seorang pedagang senjata kelahiran Jerman kaya raya yang menjual senjata kepada Nazi selama Perang Dunia II.

Penarikan lukisan itu dilakukan setelah pedoman baru dikeluarkan terkait pengembalian karya seni kepada keluarga yang memilikinya.

Dewan Yayassan Koleksi Emil Buhrle mengatakan dalam sebuah penyataan bahwa mereka berkomitmen untuk mencari solusi yang adil dan setara untuk karya-karya-karya ini dengan penerus sah dari pemilik sebelumnya, dengan praktik terbaik.

“La Sultane” karya Edouard Manet masih dipajang, tapi karya seni ini juga memiliki asal-usul yang dipertanyakan. Sebelum sampai di museum, karya seni ini dimiliki oleh Max Silberberg.

Silberberg adalah seorang industrialis Yahudi Jerman yang dipaksa oleh Nazi untuk menjual karyanya. Diperkirakan ia kemudian dibunuh di kamp kematian Nazi Auschwitz selama Holocaust.

“Karena keadaan historis keseluruhan yang berkaitan dengan penjualan tersebut, yayasan siap untuk menawarkan sumbangan finansial kepada harta warisan Max Silberberg sehubungan dengan nasib tragis pemilik sebelumnya,” katanya.

Simak Video “Saat Lukisan Van Gogh Tampil Imersif di Halte TransJakarta
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version