Kamis, Mei 16


Jakarta

Seorang wanita di Texas, Amerika Serikat, hampir meninggal setelah menerima suntikan Botox untuk mengatasi masalah migrainnya. Wanita tersebut, Alicia Hallock, mengatakan suntikan itu menyebabkan dia lumpuh sebagian.

“Saya akhirnya mengalami komplikasi yang jarang terjadi,” kata Alicia yang dikutip dari News18, Selasa (2/4/2024).

“Mereka memindahkan saya ke ICU untuk terus dipantau. Sebanyak 6 selang dipasang ke tenggorokan saya untuk mengeluarkan semua lendir yang tersangkut di paru-paru dan tenggorokan saya,” lanjutnya.


Ibu tiga anak itu mengungkapkan komplikasi yang dialaminya menyebar ke otot dan leher hingga menyebabkan beberapa masalah. Dia mengalami kelumpuhan leher, kelopak mata terkulai, penglihatan kabur, pusing, dan kesulitan berbicara.

Otot lehernya lumpuh sehingga dia tidak bisa mengangkat kepalanya.

Alicia juga mengalami disfagia, yang menyebabkan kesulitan menelan dan bisa membuat orang tersedak air liurnya sendiri. Hal ini juga memicu botulisme atau keracunan langka, yang disebabkan racun dari bakteri Clostridium botulinum, yang dapat merusak saraf dalam tubuh.

Untuk bisa mendapatkan nutrisi, Alicia harus bergantung pada selang makanan yang dipasangkan ke tubuhnya.

Melalui media sosialnya, Alicia memperlihatkan kesulitannya menahan lehernya sendiri. Ia melepas penyangga leher dan menggambarkan perasaan ketakutannya.

“Saya tahu ini menakutkan untuk dilihat, dan saya yakin tidak ada di antara Anda yang mengharapkan ini menjadi kenyataan, bahkan dengan apa yang telah saya bagikan di sini sejauh ini,” kata Alicia.

Alicia dirawat di rumah sakit selama 18 hari dan melanjutkan masa pemulihan di rumah. Ia mengungkapkan dirinya bisa saja mati, tapi dia merasa masih beruntung.

Dia mengatakan bahwa kondisinya akan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa pulih. Sampai saat ini, kondisinya tidak bisa melihat, makan, minum, dan bergerak secara normal.

“Orang memang mengalami komplikasi Botox, bahkan mengalami beberapa atau seluruh gejala yang saya alami. Namun, sangat jarang saya mengalami banyak gejala dengan tingkat keparahan atau derajat seperti yang saya alami. Jadi, rumah sakit sedang melakukan studi kasus terhadap saya dan situasi aneh yang sedang kami alami ini,” jelasnya.

Alicia juga menderita Sindrom Ehlers-Danlos (EDS). Itu adalah sekelompok kelainan genetik yang mempengaruhi jaringan ikat dalam tubuh, menyebabkan masalah seperti sendi fleksibel, kulit melar, dan jaringan rapuh.

Simak Video “Botox Bisa Atasi Garis Senyum?
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Membagikan
Exit mobile version