Jumat, November 22


Jakarta

Industri pariwisata Filipina sedang ranum-ranumnya berkat meningkatnya popularitas wisata konser dan festival musik. Wisatawan pemburu konser juga royal belanja.

Konser dan festival musik semakin digandrungi dan bahkan menjadi faktor utama dalam keputusan menentukan perjalanan saat ini. Melansir Bussiness World, Rabu (20/11/2024) seorang karyawan asal Palawan, Filipina bernama Camile Delos Santos menghabiskan P 35.000 atau sekitar Rp 10 juta untuk menonton konser boy band K-pop Seventeen di wilayah Bulacan Utara pada 13 Januari.

“Saya harus menabung tidak hanya untuk tiket konser, tetapi juga untuk tiket pesawat, transportasi ke lokasi konser, akomodasi, dan makanan,” kata Camile.


Konser di Filipina memang bukan hanya artis negara itu, namun juga boyband dan penyanyi global. Artis-artis Korea seperti Seventeen, Blackpink, Enhypen, dan IU, serta musisi internasional seperti Olivia Rodrigo dan Ed Sheeran manggung di sana.

Pasar wisata musik di Filipina diperkirakan mencapai USD 83,6 juta tahun ini. Menurut data dari Statista, tren tersebut diprediksi tumbuh 3,9% per tahun, mencapai USD 97,5 juta pada tahun 2028. Sebagian besar pendapatan global dari wisata musik tahun ini berasal dari Amerika Serikat yang diperkirakan menghasilkan USD 17 miliar.

Secara lokal, pasar wisata musik di Filipina mencakup sekitar 2,9 juta orang dengan tingkat penetrasi sebesar 2,5%. Angka itu masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Denmark yang mencapai 25,8%, yang merupakan tingkat tertinggi di dunia.

Kemudian, Visa mencatatkan warga Filipina yang bepergian ke luar negeri untuk menonton konser cenderung mengeluarkan lebih banyak uang dibandingkan dengan mereka yang tidak menonton konser.

“Penonton konser, yang umumnya memiliki pendapatan lebih tinggi, cenderung memiliki pengeluaran yang lebih besar,” dalam catatan Visa.

Sebagian besar pengunjung konser berasal dari Metro Manila dan sering menghabiskan banyak uang untuk produk fashion, aksesoris internasional, barang-barang mewah, serta makanan cepat saji. Mereka juga lebih sering berbelanja secara daring, mulai dari pemesanan tiket pesawat hingga pembelian barang melalui platform online dan pengiriman makanan.

Penyedia layanan perjalanan daring yang berbasis di Singapura, Trip.com Group melaporkan adanya peningkatan permintaan untuk paket perjalanan yang mencakup penerbangan, akomodasi, dan tiket konser.

Direktur Eksekutif Trip.com untuk Pasar Internasional, Boon Sian Chai, mengatakan bahwa konser Taylor Swift di Singapura yang berlangsung selama enam hari menyebabkan lonjakan hampir empat kali lipat dalam pemesanan hotel.

Tren tersebut yang populer di kalangan wisatawan milenial, bukan hanya terjadi di Filipina, tetapi juga secara global.

Peningkatan Permintaan Akomodasi

Wakil Presiden Eksekutif di SM Hotels and Conventions Corp, Peggy E. Angeles, menjelaskan bahwa berbagai acara seperti konser memberikan dampak positif bagi hotel-hotel di sekitar SM Mall of Asia (MOA) di Pasay City.

“Jika ada konser di arena atau di lapangan terbuka seperti di MOA, itu pasti meningkatkan permintaan hotel, terutama di akhir pekan. Konser yang berakhir larut malam sering kali membuat pengunjung memilih menginap di hotel untuk beristirahat sebelum pulang keesokan harinya,” kata Angeles.

Senada dengan Angeles, Direktur Eksekutif Philippine Hotel Owners Association, Benito C. Bengzon, menyatakan bahwa para anggotanya melaporkan tingkat hunian penuh saat konser berlangsung di dekat hotel mereka.

“Ini menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan; semakin banyak konser, semakin banyak pengunjung yang datang, dan peluang hotel untuk mendapatkan tamu juga semakin besar,” kata dia.

Kesiapan Gelombang Wisata Besar

Seorang akuntan berusia asal Sto, Joanne De Leon, menghabiskan P15.000 (sekitar Rp 4 juta) untuk menonton konser Seventeen di Philippine Arena, yang terletak di Bulacan, sekitar 86 kilometer dari tempat tinggalnya. Ia menyebutkan kesulitan dalam mencari transportasi dan akomodasi yang dekat dengan lokasi konser.

“Seharusnya lebih mudah jika konsernya diadakan di MOA,” kata De Leon.

Pengalaman serupa juga dialami oleh peikmat wisata musik lainnya yakni Regina Rose Raz, Ia menyebutkan kesulitan dalam mendapatkan transportasi dan akomodasi untuk konser di Philippine Arena.

“Tempat konser juga tidak ramah bagi penonton,” ujarnya.

Paket Perjalanan

CEO Red Planet Hotels, Florent Humeau, mengatakan bahwa cabang hotel mereka di Timog Avenue, Quezon City, sering menerima pemesanan dari pengunjung konser di Philippine Arena.

“Semakin banyak acara dan konser besar, semakin baik bagi kami. Hotel kami biasanya penuh dua hingga tiga minggu sebelum acara,” kata Humeu.

Pihak SM Hotels juga menyarankan agar agen perjalanan menawarkan paket hotel yang mencakup tiket konser dan transportasi untuk memudahkan wisatawan, terutama bagi mereka yang datang dari luar kota atau luar negeri.

Selain konser musik, acara seperti Disney on Ice, Marvel Universe, dan pertemuan dengan artis internasional juga berkontribusi pada peningkatan pemesanan hotel. Direktur Pemasaran Senior di Trip.com Philippines, Fiona Pan, juga melihat peluang besar dalam menyasar pengunjung konser Filipina dengan paket bundling.

“Kami telah bekerja sama dengan penyelenggara acara lokal dan berhasil menjual tiket untuk konser Disney tahun lalu. Kami akan terus memperluas kehadiran Trip.com di Filipina dan mencari lebih banyak peluang untuk berkolaborasi dengan maskapai penerbangan dan perusahaan perjalanan,” kata Pan.

Dengan semakin populernya konser dan acara musik sebagai bagian dari perjalanan wisata, tren tersebut menunjukkan bagaimana industri pariwisata Filipina semakin berkembang. Memanfaatkan kebutuhan dan preferensi baru wisatawan yang terhubung dengan dunia hiburan global.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version