
Jakarta –
Tempat nongkrong dengan konsep unik menjamur di Jakarta. Tapi yang satu ini beda banget, bukan cuma jualan kopi tapi juga produk ramah lingkungan yang nyen.
Selasa (4/2) siang, saya mampir ke sebuah kedai kopi yang populer di bilangan Grogol, tepatnya di di jalan Tomang Rawa Kepa No.37, Tomang. Dahan pepohonan menyeruak dari balik pagar, langit yang mendung menambah suasana semakin teduh.
Craftote, itulah nama dari kedai kopi yang sekaligus jadi galeri. Thio Siujinata dan Rika Chistina mendirikan kriya ini pada tahun 2021 dengan bantuan dari Rumah BUMN (RB) Jakarta yang adalah program CSR dari BRI.
Lulusan dari jurusan seni rupa IKJ, Thio (50) mengembangkan produk dari abaka, eceng gondok, pelepah pisang, mendong dan bambu. Memakai jasa dari perajin-perajin desa, ia menyulap bahan-bahan itu menjadi produk rumah tangga yang ramah lingkungan.
Craftote Foto: (Bonauli/detikcom)
|
Dalam perjalanannya, tentu saja tidak semua berjalan mulus. Thio mengaku pernah kedatangan warga Jepang, yang adalah desainer, di kedai kopinya. Selagi ngopi mencari inspirasi, ia bertanya pada Thio apakah bisa memesan lampu dengan desain yang ia gambar.
Pesanan itu diterima dan dikirim ke Jepang, totalnya sekitar 10 unit. Tak berapa lama, orang Jepang itu komplain karena barang yang dikirim rusak dan dikembalikan kepadanya.
“Saya mencoba mencari perajin bambu, ternyata ada yang salah dari proses pengerjaan,” ungkapnya.
Setelah mendapatkan ilmu baru, ia mempertanggungjawabkan kesalahannya dan mengirimkan barang baru. Berkat dedikasinya, pelanggan itu menjadi langganannya meski beda negara.
|
Sejak masuk RB, Thio rajin ikut serta dalam kegiatan pameran. Dari sana banyak ekspatriat yang melirik hasil karyanya dan memesan dalam jumlah yang tidak sedikit. Kini produknya diekspor ke Kanada, Eropa dan Asia.
Setelah perjuangan panjang, Craftote mendapat kesempatan untuk berpartisipasi di Inacraft 2024, sebuah pameran kerajinan tangan terbesar se-Asia Tenggara yang dihadiri oleh Joko Widodo di Jakarta Convention Center (JCC).
Rika Chistina, istri Thio, menceritakan dengan sumringah bagaimana bahagia itu tumpah saat Jokowi mampir ke boothnya. Secepat kilat ia menyambar kesempatan itu agar dapat berfoto dengan Jokowi.
“Seneng banget rasanya,” ucap Rika tak henti sembari berterima kasih pada BRI yang terus-menerus mendukung usahanya.
“Terima kasih banget kepada BRI, terima kasih,” ujarnya.
|
Ibu Sandra dan teman-temannya menjadi salah satu langganan di Craftote. Ia mengaku suka nongkrong karena suasana kedai yang nyeni. Apalagi bisa sambil belanja.
“Setahun lalu beli tudung saji di sini banyak buat Imlek,” ucapnya.
Ia berkata harga dan kualitas dari produk Craftote patut diacungi jempol. Setiap kali ia suka dengan produk Craftote, ia tak segan-segan untuk langsung memborongnya.
Harga produk-produk di Craftote mulai dari Rp 300 ribuan. Produknya berupa tas tangan dari bahan eceng gondok, kursi, lampion, hingga home decor.
Thio berharap agar ke depannya, ia dapat membuka Po-Up store di Jerman dalam pameran crafting dunia. Ia yakin, mimpi itu akan segera jadi nyata.
Peran Rumah BUMN
Sejak menjadi anggota di RB, Thio tak hanya ikut dalam kelas pelatihan yang disediakan. Thio juga kerap diundang sebagai pembicara agar dapat membakar semangat UMKM lainnya.
|
“Iya, Craftote jadi salah satu UMKM paling unik ya karena produknya ramah lingkungan dan tahan lama,” ungkap Jajang Rohmana (23), fasilitator dari RB Jakarta.
Jajang berharap UMKM-UMKM lainnya dapat mengikuti langkah Thio yang tak menyerah dalam menjemput bola.
(bnl/bnl)