Sabtu, Oktober 12


Jakarta

Selebritas Cornelia Agatha diketahui menjadi Duta Anak Autis yang diangkat sejak beberapa waktu lalu. Ia mengatakan betapa beratnya merawat anak autis.

Meski tidak merawat secara langsung, tapi ada salah satu anak dari saudara pemain sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini yang mengalami hal tersebut. Ia mengatakan merawat anak autis sangatlah berat.

Ia juga menyebut mental keluarga juga harus luar biasa dalam menghadapi anak autis.


“Saya mempunyai saudara yang terkena autis. Itu bukan hanya satu keluarga yang runtuh, tapi semuanya. Sebab akhirnya seluruh keluarga hanya terfokus pada anak yang autis. Anak yang lain jadi tidak diperhatikan, ini malah menimbulkan masalah baru,” ungkapnya saat ditemui saat acara Hari Peduli Autis Dunia yang digelar Komnas Perlindungan Anak di kawasan Jakarta, kemarin.

Cornelia Agatha saat ditemui di kawasan Jakarta. Foto: ist

Dalam acara diskusi yang mengambil tema Autis Terus Meningkat, Pilihkan Wadah Bebas BPA ini hadir pula Ketua Komnas Perlindungan Anak, Hery Chariansyah, Dokter Catherine Tjahjadi, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Nasdem, Ratu Ngadu Bonu Wulla, dan pemilik sekolah Imaculata Autism Boarding School, Dr Imaculata Umiyati.

Dalam seminar tersebut disimpulkan sebaiknya ibu menghindari galon guna ulang mengandung BPA. Pendapat Ketua Komnas PA, dengan pelabelan pada galon guna ulang berpotensi BPA, itu sama artinya mengajak masyarakat untuk berjudi dengan bahaya BPA kepada anak.

“Kita tetap berterima kasih kepada pemerintah juga BPOM atas peraturan BPOM No 6 tahun 2024 yang telah mengundangkan Perubahan Kedua PerkaBPOM No 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan. Sehingga intinya galon guna ulang yang beredar harus diberi label berpotensi BPA. Tapi bagi kami, yang memperjuangkan kesehatan anak tak bisa menerima berpotensi. Tetap harus dihindari,” papar Hery Chariansyah.

Lebih jauh Hery menekankan bahwa penyandang Autis di dunia makin meningkat. Menurut data terbarunya setiap 36 kelahiran terdapat satu anak yang lahir autis. Dan BPA disebut memiliki peran yang besar sebagai salah satu penyebabnya.

Sementara menurut Dr Imaculata, Bunda Anak Autis yang juga pemilik sekolah Imaculata Autism Boarding School, memaparkan bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap, darah atau feses anak autis yang dilakukan di Amerika Serikat ternyata banyak mengandung logam berat dan BPA.

“Jadi setelah diperiksa ternyata positif, isinya logam berat dan BPA. Maka dari itu, hindari penggunaan galon guna ulang yang jelas jelas berpotensi BPA. Sebab BPA butuh waktu untuk meracuni kita,” tutur Dr Imaculata Umiyati.

Sedangkan menurut dokter Catherine Tjahjadi paparan BPA masuk ke dalam tubuh karena suhu panas maupun gesekan. Sehingga bermigrasi dari galon ke air, setelah air dikonsumsi inilah munculnya paparan BPA yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama autis.

“Jadi BPA itu sifatnya merusak hormon Endokrin. Dampaknya menimbulkan penyakit mental. Jadi kita harus jeli memilih galon. Kalau ada kode nomer 7 di dalam segitiga hindari. Gunakan yang berkode 1,2,4 dan 5 itu semua aman bagi kesehatan” ungkap dr Catherine Tjahjadi.

Sedangkan, Anggota Komisi IX Fraksi Nasdem, Ratu Ngadu Bonu Wulla, menegaskan siap mengawal pelaksanaan di lapangan.

“Kita berterima kasih kepada BPOM yang telah mengeluarkan peraturan no 6 tahun 2024, yang berisi diundangkannya Perubahan Kedua PerkaBPOM No 31 tahun 2018 tentang pelabelan galon guna ulang. Walau pun sudah disahkan, pelaksanaan di lapangan butun di awasi. Itulah salah satu fungsi DPR RI,” tandas Ratu Ngadu Bonu Wulla.

Simak Video “Kabar Duka! Ketua Komnas PA Arist Merdeka Meninggal
[Gambas:Video 20detik]
(wes/pus)

Membagikan
Exit mobile version