Jakarta –
Gerai sushi populer di Indonesia ini punya menu camilan Jepang yang menarik perhatian. Berupa crepes seafood yang ukurannya lebih besar dari kepala orang dewasa!
Meskipun restoran Jepang bisa dengan mudah ditemukan di Indonesia, tetapi makanan yang ditawarkan kurang lebih sama. Mulai dari sushi, sashimi, atau ramen.
Sekalipun ada yang menawarkan kuliner kaki lima ala Jepang, makanan yang ditawarkan mungkin sekadar takoyaki, yakitori, atau katsu. Jarang sekali ada yang menawarkan camilan crepes gurih atau semacam keripik Jepang ini.
Namanya senbei yaitu makanan tradisional Jepang yang terbuat dari tepung beras. Teksturnya mirip seperti keripik, tetapi ukurannya agak lebih tebal.
Bentuk senbei sangat beragam, mulai dari yang bulat, kotak persegi, atau oval. Rasanya juga bervariasi, ada yang diisi dengan sayuran, daging, hingga aneka seafood.
Di Jakarta kini jajanan keripik renyah ala Jepang itu sudah bisa dicoba di gerai Sushi Tei cabang Mall Pacific Place. Biasanya Sushi Tei hanya terkenal dengan sushi, sashimi, ramen, atau donburinya, kini mereka memperkenalkan menu camilan Senbei ke masyarakat.
Menu ini sudah mulai diperkenalkan sejak November. Namun, baru tersedia di cabang Pacific Place saja karena mereka masih ingin melihat pasar konsumen terkait camilan ini.
Di cabang Pacific Place pun ada kios di bagian depan restoran yang khusus dipakai untuk menyajikan senbei. Konsepnya open kitchen, sehingga pelanggan bisa melihat langsung pembuatan crepes atau keripik gurih ala Jepang itu.
Sushi Tei menawarkan tiga jenis senbei, mulai dari Ikasen (isi cumi), Sakasen (isi salmon), dan Ebisen (isis udang). Semuaya dibanderol dengan harga Rp 25.000 saja.
Bagi pelanggan yang masih ragu, bisa mencobanya terlebih dahulu lewat tester yang sudah mereka siapkan, jika cocok bisa pesan dan langsung bayar di kasir.
DetikFood mencicipi langsung kenikmatan Senbei. Terlebih, tampilannya juga sangat menarik perhatian karena ukurannya besar.
Kami memesan Sakasen dan Ebisen dengan total Rp 50.000 saja. Setelah pesan dan bayar, salah satu pegawai langsung pergi ke kios untuk membuat keripik gurih ini.
Senbei dimasak dalam mesin khusus seperti ini. Foto: Detikcom / Atiqa Rana
|
Adonan senbei di Sushi Tei menggunakan tepung beras, dicampur bumbu ayam, bubuk cabai, dan aonori (nori atau rumput laut yang dipotong kecil-kecil). Adonannya lalu dicampur air dan diaduk.
Proses pembuatan dua jenis senbei ini berbeda. Untuk sakasen (isi salmon), irisan tipis salmon mentah dipanggang terlebih dahulu di mesin khusus. Kurang lebih 1 sampai 2 menit, salmon diangkat.
Barulah, mesin khusus tersebut dibaluri lagi sedikit minyak. Setelah panas, adonan tepung beras mulai dituangkan ke area baking plate.
Adonan itu diratakan sampai agak melebar. Setelah itu salmon diletakkan di bagian tengah adonan. Disusul tanuki (remah-remah tempura) yang ditaburi di atasnya.
Setelah itu, adonan senbei ditekan dan ditunggu kurang lebih tiga sampai lima menit. Proses ‘pressing’ tersebut membuat adonannya agak luber sampai ke area pinggir mesin.
Namun, hal ini tidak menjadi masalah karena adonan senbei tetap akan matang merata. Setelah matang, alat press itu dibuka dan adonan senbei dibalik perlahan. Adonannya kembali ditekan untuk mematangkan sisi lainnya.
Setelah kurang lebih 3 sampai 5 menit, senbei ini pun diangkat perlahan dari baking plate, dan disajikan di atas baking paper khusus untuk didinginkan.
Proses pembuatan ebisen tidak jauh berbeda. Namun udangnya langsung dimasukkan ke adonan, tanpa perlu dimasak terlebih dahulu.
|
Senbei bisa dimakan langsung di tempat atau dibawa pulang. Kalau dibawa pulang, senbei akan dipotong kecil, lalu dikemas dalam bungkus plastik.
Dari segi tampilan dan tekstur, senbei mirip seperti crispy crepes. Ukurannya jumbo, bahkan lebih besar dari kepala orang dewasa. Kurang lebih berdiameter 30 cm.
Teksturnya tidak begitu tipis, tidak tebal juga. Namun, padat dan keras. Kalau tidak segera dimakan, crepes Jepang ini teksturnya menjadi sangat keras. Lebih enak dinikmati langsung saat teksturnya masih renyah.
|
Pertama kali masuk mulut rasanya agak hambar, tetapi ketika dikunyah, mulai muncul rasa gurih yang cenderung asin, seperti asin kecap shoyu. Namun, jika sudah beberapa kali dikunyah, rasa gurihnya mulai bisa ditolerir. Sensasinya seperti menikmati keripik gurih saja.
Topping salmon dan udangnya memang sangat sedikit. Hanya ada di bagian tengah sehingga kurang terasa. Namun, membuat rasa crepes Jepang ini menjadi lebih kompleks.
Karena sudah dipress, daging salmonnya pun menjadi agak kering. Namun, rasa asli ikan salmonnya masih tercap di lidah.
Topping ebi atau udangnya punya aroma seafood khas yang lebih kuat dan lebih terasa di lidah. Bisa jadi pilihan tepat kalau kamu ingin menikmati senbei yang punya rasa seafood lebih menonjol.
Sebagai pelengkap rasa, senbei bisa dicocol ke dua saus yaitu saus hitam yang rasanya dominan gurih dengan sensasi sedikit pedas. Kalau mau yang agak manis, bisa cocol ke saus berwarna agak cokelat muda.
|
Sayangnya topping senbei menurut kami sangat sedikit. Untungnya, seafood yang melengkapi adonan ini memang benar-benar fresh.
Namun, untuk ukuran makanan yang ditawarkan oleh brand besar Sushi Tei, harga ini bisa terbilang lebih murah.
Jika antusiasme pelanggan baik, mereka pun berencana untuk menghadirkan senbei ini di cabang lainnya.
(aqr/adr)