Jumat, Februari 7

Jakarta

Bendungan raksasa yang diusulkan di daerah Medog, China, akan menjadi proyek hidroelektrik terbesar di dunia, bahkan melampaui Bendungan Tiga Ngarai China, yang saat ini merupakan bendungan terbesar di dunia.

Sungai Yarlung Tsangpo, yang berasal dari Dataran Tinggi Tibet, mengalir ke India sebagai Sungai Brahmaputra dan berlanjut ke Bangladesh sebagai Sungai Jamuna. Tidak mengherankan, ambisi China telah membuat khawatir negara-negara di hilir sungai ini.

Dikutip dari The Interpreter, Jumat (7/2/2025) laporan menunjukkan bahwa bendungan ini dapat mengubah pola aliran air secara signifikan, yang akan memengaruhi jutaan orang yang bergantung pada sungai untuk pertanian, perikanan, dan konsumsi sehari-hari.


Menurut sumber resmi di China, proyek ini bertujuan memanfaatkan potensi tenaga air Tibet yang melimpah sekaligus mengurangi ketergantungan pada batu bara dan sejalan dengan tujuan energi hijau dan target netralitas karbon pada 2060. Bendungan ini, yang diproyeksikan menghasilkan listrik sebesar 60 gigawatt, dengan biaya sebesar USD 137 miliar, akan memiliki kapasitas hampir tiga kali lipat dari Bendungan Tiga Ngarai.

Foto: China News Service via The Interpreter

India, yang sangat bergantung pada Sungai Brahmaputra, kemungkinan akan menghadapi tantangan hidrologi yang serius. Sungai tersebut menyediakan air bagi Assam, Arunachal Pradesh, dan negara bagian timur laut lainnya, yang menghidupi hampir 130 juta orang dan enam juta hektar lahan pertanian.

Jika China mengalihkan atau mengendalikan aliran sungai, India dapat mengalami banjir yang tidak terduga selama musim hujan dan kekeringan parah pada bulan-bulan kering.

Sebuah studi di 2024 yang diterbitkan dalam Journal of Indo-Pacific Affairs memperingatkan bahwa China dapat memanipulasi pelepasan air, yang berpotensi memengaruhi kepentingan ekonomi dan strategis India. Ahli hidrologi India telah menyatakan kekhawatiran bahwa aliran sedimen, yang penting bagi pertanian, dapat terhalang oleh bendungan, yang mengurangi kesuburan tanah di dataran timur laut.

Simak juga Video ‘China Menentang Jika Trump Paksa Relokasi Warga Gaza’:


(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version