Jakarta –
Setelah 8 tahun menjadi chef di restoran bergengsi di luar negeri, chef ini putuskan pulang kampung ke Singapura. Kegiatannya tak jauh dari masak-memasak, kini ia menjual tiramisu via online. Begini kisahnya!
Chef Andrew Yeo lahir dan besar di Singapura, tapi dalam perjalanannya sebagai chef profesional, ia berkelana sampai ke Inggris. Yeo pernah menjadi chef di perusahaan Ritz-Carlton Hotel.
Ia ditawarkan menjadi executive chef di dapur-dapur restoran hotel tersebut di banyak negara, tapi berujung memilih di Boston. Sambil bercanda, Yeo mengatakan alasannya kemudian berhenti. “Saya pikir bos saya sudah muak dengan saya di tempat kerja,” ujarnya seperti dikutip dari Mothership SG (17/12/2024).
Pekerjaan itu seharusnya berlangsung 3 tahun, tapi Yeo akhirnya memperpanjang masa jabatannya ketika ada kesempatan lain untuk mengepalai dapur Hakkasan Group di London yang merupakan jaringan restoran berbintang Michelin.
Dari sanalah ia menetap di London hingga 5 tahun berikutnya. Namun kemudian, Yeo merasa rindu dengan kampung halaman.
Chef Resto Michelin Pulang Kampung, Kini Jualan Tiramisu via Online Foto: Mothership SG
|
“Saya pikir saya bisa terus berjalan, tapi kapan saya ingin kembali dan berkumpul dengan keluarga saya? Jadi saya memutuskan untuk beristirahat, kembali, dan menghabiskan waktu bersama keluarga saya,” tuturnya.
Kembali ke Singapura bukan berarti Yeo berdiam diri. Suatu hari ia memasak untuk acara keluarganya.
Yeo pilih menyajikan tiramisu, dessert yang membuat ia jatuh cinta ketika bepergian ke Italia saat dirinya menetap 5 tahun di London. “Keponakan laki-laki saya dan pacarnya mencoba. Saya sangat senang melihat ekspresi di wajah mereka. Mereka tersenyum dan bilang ‘Oh, wow. Ini sesuatu yang unik’,” cerita chef Yeo.
Keponakan Yeo menganggap kelebihan tiramisu Yeo ada pada teksturnya yang sangat lembut. Ia pun meminta pamannya memperkenalkan tiramisu ini kepada banyak orang.
|
Akhirnya, lahirlah merek Fluff Tiramisu untuk dijual via Instagram. Usaha ini merupakan patungan antara Yeo dan keponakannya.
Mereka hanya menawarkan 3 jenis tiramisu yaitu rasa original klasik, rasa jeruk dan cokelat putih, serta azuki matcha untuk pelanggan yang mau rasa sedikit berbeda.
Chef Yeo mengatakan adanya variasi rasa tiramisu sengaja diciptakan agar mereka dapat menguasai teknik-teknik dasar tiramisu sebelum memperluas pilihan menunya.
Tiramisu dijual dalam pilihan ukuran kecil dan besar. Harganya mulai dari SGD 15.80 (Rp 188 ribu) hingga SGD 37.80 (Rp 450 ribu).
Mengenai kegemarannya akan masak, Yeo rupanya terinspirasi sang nenek. “Ia seorang juru masak yang hebat. Semua yang ia bikin, ya ampun, semuanya selalu sempurna,” kata Yeo.
Selain menumbuhkan minatnya pada seni kuliner, nenek Yeo juga merupakan orang yang mendorongnya untuk masuk ke sekolah kuliner.
Ia pun melakukannya, dengan satu tujuan dalam benaknya yaitu menjelajahi dunia sebagai seorang chef.
(adr/odi)