Minggu, Oktober 13
Jakarta

Orang tua AAP (16), M (49), kesal bukan kepalang ketika bertemu dengan penganiaya anaknya. AAP dibawa ke rumah sakit usai tak sadarkan diri diduga akibat duel dengan pelaku.

Dirangkum detikcom, Minggu (13/10/2024), AAP merupakan siswa Madrasah Aliyah (MA) di Tebet, Jakarta Selatan. M mengaku bertemu dengan penganiaya AAP di rumah sakit karena ikut mengantar korban yang tidak sadarkan diri.

“Saya bertemu (pelaku) cuma begitu saja. Waktu itu cuma di ruangan UGD rumah sakit. Pas saya datang, saya melihat anak saya, karena ada guru juga di situ kan. Jadi kata guru karena berantem, saya menyanggah hal itu. (Guru bilang di RS) ‘ini pelakunya’. Saya bilang ‘kamu apain anak saya. Sebesar apa salah anak saya sama kamu kok sampai separuh mati begini kamu bikin?’,” kata M kepada wartawan, Sabtu (12/9).


Ayah korban mengatakan pelaku sempat meminta maaf kepada dirinya. Namun M mengaku enggan memaafkan pelaku yang telah membuat anaknya setengah mati.

Dia menyebut terdapat bekas sepatu di wajah korban karena diduga diinjak oleh pelaku. M pun mengaku tidak percaya jika pelaku yang menganiaya anaknya seorang diri.

“(Saya katakan ke pelaku) ‘Kamu apain anak saya sampai separah ini? Orang karena adanya tenaga sekuat apa, nggak mungkin kamu menginjak sendiri saja’,” ujar M.

M lalu menduga adanya pelaku lain dalam kasus tersebut. Terlebih, kata dia, menurut keterangan siswa lainnya dan saksi yang ada di lokasi, terdapat 12 orang yang menyaksikan penganiayaan.

“Kalau katanya berantem fight to fight, kalau kondisi seperti itu, logikanya bener nggak satu lawan satu, sampai mati anak saya kayak gitu, diinjak kepalanya pakai sepatu,” ucap M.

“Ramai-ramai lagi kesaksian dari saudara saya dan teman-temannya yang membawa ke RS itu. Kalau dihitung memang ada nama-namanya kemarin yang berdiri di situ (gang TKP penganiayaan) 12 orang, 10-12 orang,” imbuhnya.

Apa pemicu perkelahian? Simak di halaman selanjutnya.

Membagikan
Exit mobile version