Minggu, November 17


Jakarta

Former Technician of Indonesia Presidential Vehicle Jongkie Sugiarto memiliki banyak kisah menarik selama menjalani profesi sebagai montir mobil kepresidenan Indonesia. Jongkie mengaku pernah dibikin pusing gara-gara ada mobil yang menggunakan bahan bakar bensin bercampur minyak tanah.

“Waktu itu (zaman Presiden Soeharto) ada kedatangan Presiden India. Maka kita persiapan di Bina Graha (kompleks Istana Kepresidenan). Saya diminta memberangkatkan mobil yang untuk nanti kepulangan dari Halim, Bapak Presiden,” cerita Jongkie di Wisma Habibie & Ainun, Patra Kuningan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Saat itu mobil yang disiapkan Jongkie adalah Mercedes-Benz S 600. Saat dirinya sedang melakukan inspeksi terhadap mobil tersebut, Jongkie merasakan keanehan lantaran tercium bau minyak tanah di sekitar mobil.


“Hidupkan mesin, AC on, coba dites, kenapa bau minyak tanah? Matilah ini. Ternyata bensinnya kecampur minyak tanah,” tambah Jongkie. Jongkie bilang tidak tahu apakah ada kesalahan prosedur saat mengisi bensin atau stasiun pengisian bensinnya yang ‘nakal’. Tapi yang pasti, Jongkie harus segera mengatasi masalah itu.

“Jadi saya paksa buka dari bawah, keluarin semuanya, beli bensin yang baru. Saat itu namanya masih Super kalau nggak salah. Kita isi di pompa bensin darah Tanah Abang,” ungkap Jongkie. Tak lama setelah itu, stasiun pengisian bensin di daerah Kali Kuning yang diduga salah mengisi bensin itu pun ditutup.

Lanjut Jongkie menambahkan, petugas Paspampres sempat bertanya kepada Jongkie, apakah yang bakal terjadi jika mobil tersebut berjalan dengan kondisi bensin bercampur minyak tanah? Jongkie bilang sulit memperkirakannya, karena dia tidak tahu kadar minyak tanah yang tercampur.

“Paspampres tanya ke saya. Kalau itu nggak ketahuan, mogoknya di mana? Di waktu kosong saat berangkat ke Halim atau saat pulang. Udah ada isinya kan kalau perjalanan pulang, ada Presiden Soeharto, udah ada tamu negara. Dan kira-kira di mana (mogoknya)? Di Semanggi kah, di Cawang kah, di Halim kah? Kita nggak tahu, karena kadar minyak tanahnya kan kita nggak tahu juga,” terang Jongkie.

(lua/riar)

Membagikan
Exit mobile version