Selasa, Mei 14

Jakarta

Seorang mahasiswa yang menjadi korban ferienjob di Jerman inisial RM (22) buka suara terkait awal mula dia tertarik ikut program tersebut. RM mengaku tertarik karena ditawari gaji hingga Rp 30 juta. Namun korban mengaku pada akhirnya hanya menerima penghasilan bersih Rp 1 juta.

Menurut RM, banyak potongan yang diterima, mulai biaya perjalanan, akomodasi, hingga biaya untuk perusahaan yang memberangkatkannya.

“Mungkin iya saya bisa dapat Rp 30 juta. Tapi untuk biaya pemotongan dan biaya taksi dari gaji saja ada yang tidak tertutup. Karena biaya taksi di sana cukup mahal,” kata RM dilansir detikSumbagsel, Kamis (28/3/2024).


Selama mengikuti program ferienjob di Jerman, RM mengaku sudah sembilan kali berpindah akomodasi di berbagai kota. Dia juga melakoni berbagai pekerjaan yang tidak linier dengan pendidikannya, yakni ilmu pemerintahan

RM sempat bekerja sebagai kuli antar paket di Kota Kaiserlautern. Kemudian dia di-PHK sepihak dan sempat luntang-lantung. Brisk United, yang menjadi agen penyalur dan penampung, kemudian memberi pekerjaan sebagai penyortir buah di Kota Hannover hingga kuli bangunan.

“Saya diminta ikut ke apartemen pribadi akan melakukan renovasi. Saya disuruh seperti kuli bangunan, membantu mengorek cat dan wallpaper foam. Ini jelas tidak ada kontrak kerja untuk pekerjaan ini,” tuturnya.

RM dan puluhan mahasiswa Universitas Jambi lainnya merasa ditipu. Dia pun mendesak agar pihak kampus menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Simak selengkapnya di sini.

Saksikan Video ‘Ida Fauziyah soal Kasus Mahasiswa Korban Ferienjob: Bukan Ranah Kemnaker’:

[Gambas:Video 20detik]

(yld/idh)

Membagikan
Exit mobile version