Sabtu, September 28

Jakarta

Ada banyak alasan seseorang menjadi kreator konten. Banyak di antaranya yang memilih menjadi kreator konten karena ingin membagikan passion dan hobi mereka.

Di salah satu sesi IdeaFest 2024, Art Content Creator Irene Suwandi, Fashion Content Creator Krisna Gani, dan DIY Art Content Creator Wira Laga Bachtiar menceritakan pengalaman mereka. Ketiganya sama-sama berangkat dari membagikan hobi dan kesukaan mereka di dunia fashion dan seni.

Irene (@ireneswnd) dikenal dengan konten tutorial menggambar, Krisna (@krisnaganii) kerap berbagi ide desainnya yang unik dan menginspirasi, dan Wira (@wiralagabae) dikenal dengan kreativitas proyek DIY yang menunjukkan bakatnya dalam mengubah yang tidak konvensional menjadi sesuatu yang stylish.


Menariknya lagi, ketiganya sama-sama mengawali karir sebagai kreator konten di TikTok karena mati gaya saat pandemi Corona melanda di 2020-2022.

“Jadi pertama kali ngonten itu pas pandemi. Waktu itu masih budak korporat, perusahaan tempat aku kerja terdampak. Terus karena nggak bisa ke mana-mana jadi akhirnya bikin-bikin konten,” kata Wira, Jumat (27/9/2024).

Memiliki orang tua penjahit, Wira pun punya bekal keahlian menjahit sehingga ia mulai iseng membuat konten Do It Yourself (DIY) membuat, memperbaiki, atau memodifikasi sesuatu menjadi barang fashion baru. “Lama-lama kecanduan ngonten terus dan sampai sekarang,” tutur Wira.

Fashion Content Creator Krisna Gani, Art Content Creator Irene Suwandi, dan DIY Art Content Creator Wira Laga Bachtiar menceritakan pengalaman mereka. Foto: Rachmatunnisa/detikINET

Irene pun punya pengalaman serupa, pandemi membuatnya mencari-cari kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu. “Aku sebelumnya kuliah di China. Karena pandemi, aku pulang dan nggak bisa balik ke sana. Terus aku ngapain ya? Saat itu aku lihat ada opportunity di TikTok. Oke, akhirnya bikin konten,” cerita Irene.

Disebutkan Irene, awal menjajal TikTok justru bukan konten-konten bertema DIY yang ia buat. Saat itu ia iseng membuat konten-konten komedi, lalu drama, namun menurutnya kurang menarik perhatian follower.

“Akhirnya aku coba yang lain. Bakatku kan menggambar, lalu coba bikin tutorial menggambar, seperti cara menggambar gajah secara simple dan ternyata banyak yang suka. Itu titik awal viewers aku melonjak jadi aku teruskan, karena aku merasa banyak yang ternyata terinspirasi,” ujarnya.

Krisna juga mulai membuat konten saat pandemi. Awalnya, Krisna senang membuat baju untuk boneka Barbie. Bakatnya di bidang desain fashion membuatnya punya banyak ide baju Barbie yang berbeda yang tidak ada di pasaran. Kegiatannya menjahit baju Barbie lalu sering direkam oleh sepupunya, lalu mengunggahnya ke TikTok.

“Sepupuku punya banyak akun, dan salah satunya dipakai buat aktivitas aku. Terus karena banyak peminatnya, banyak yang suka nonton, akhirnya akun itu didonasikan ke saya. Jadi awalnya justru aku nggak buat sendiri. Aku mendapat banyak komentar positif,” ujarnya.

Ia menjadi makin bersemangat dan fokus membagikan kesukaannya menjahit dan mendesain pakaian lewat TikTok. Seiring followernya bertambah banyak, sama seperti Irene dan Wira, akhirnya terbuka peluang kolaborasi dan berbagai kerja sama dari kreator konten lain maupun brand.

Konsistensi membuat konten Irene, Wira, dan Krisna langganan menjadi FYP di TikTok dan menjangkau lebih banyak audience. Akun mereka pun makin berkembang dan ketiganya kini berkarir sebagai kreator konten.

(rns/fay)

Membagikan
Exit mobile version