Jumat, Oktober 11


Jakarta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menyentuh banyak lapisan masyarakat. Kehadirannya menjadi penyelamat bagi banyak keluarga yang membutuhkan perawatan medis serius.

Apriani (40) adalah salah satu yang merasakan kemudahan layanan kesehatan dengan JKN. Diakui Apriani JKN telah membantu sang kakak untuk berjuang melawan tumor ganas, sehingga bisa mendapatkan pengobatan yang layak tanpa harus terbebani oleh biaya yang besar.

Lebih lanjut dia pun menceritakan lika liku perjuangan kakaknya melawan penyakit tumor selama 1 tahun terakhir, dengan harapan bisa segera sembuh.


“Tidak luput dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang banyak membantu, sehingga kami lebih fokus untuk pemulihan mental dan fisiknya. Upaya medis telah dilakukan oleh tim dokter, mulai dari biopsi hingga pengangkatan tumor,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/6/2024).

Menurut Apriani, proses pengobatan sang kakak tidaklah singkat. Dalam 1 tahun sudah beberapa tindakan medis dilakukan, mulai dari konsultasi rutin, pemeriksaan laboratorium, hingga berbagai prosedur diagnostik.

Apriani mengungkapkan bahwa tim dokter di RS Hermina Kendari sangat mendukung dan berkomitmen dalam menangani kasus kakaknya.

“Para dokter selalu memberikan penjelasan yang detail dan sabar, sehingga kami merasa lebih tenang dalam menghadapi kondisi ini,” katanya.

Ketika menjalani operasi pengangkatan tumor, kakaknya harus dirawat selama lima hari di RS Hermina Kendari. Dia menilai pelayanan rumah sakit luar biasa, dokternya ramah dan tidak membeda-bedakan peserta JKN dengan pasien biasa.

“Pelayanannya sangat baik, mulai dari perawat hingga dokternya pun sangat ramah kepada kami. Tidak ada perbedaan pelayanan dengan pasien yang lainnya. Padahal kami adalah penerima bantuan iuran dari pemerintah, serta tim medis selalu siap sedia memberikan bantuan dan memastikan kenyamanan pasien selama masa perawatan,” tambah Apriani.

Dia mengatakan kenyamanan selama berobat di RS Hermina Kendari tidak lepas dari dukungan program JKN. Apriani menyebut sang kakak telah menjalani rawat inap sebanyak 2 kali, dan setiap kali pendaftaran rawat inap, hanya membutuhkan KTP saja.

“Proses administrasinya pun tidak banyak membutuhkan berkas, hanya dengan menggunakan KTP saja, dan antreannya pun tidak membutuhkan waktu yang lama,” ungkapnya.

Dia pun mengapresiasi kemudahan yang diberikan BPJS Kesehatan bagi peserta JKN. Ia berharap program tersebut bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.

“Semoga program ini selalu terus mendampingi orang-orang yang sangat membutuhkan untuk memperjuangkan kesembuhannya,” harapnya.

Dia juga menekankan pentingnya menjaga dan bahkan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

“Kualitas pelayanan kesehatan harus terus tetap terjaga, bahkan dapat ditingkatkan demi pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan pelayanan tentunya harus bersama-sama dengan berbagai pihak yang terjun langsung dalam memberikan pelayanan. Peningkatan kualitas layanan harus dimulai dari bawah hingga ke atas. Mulai dari pemberi layanan di lapangan hingga manajemen rumah sakit yang tetap terus memberikan pelayanan serta inovasi-inovasi yang dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat,” tambahnya.

Selain itu, Apriani berharap bahwa inovasi dalam pelayanan kesehatan terus berkembang, khususnya dalam hal teknologi informasi dan manajemen rumah sakit.

“Dengan adanya sistem yang lebih modern, proses administrasi dan pelayanan medis bisa menjadi lebih efisien dan akurat. Ini akan sangat membantu pasien dan keluarga yang sedang berada dalam situasi yang sulit,” ujarnya.

Lihat juga Video ‘Konfrensi Internasional ICT Ekosistem Digital BPJS Kesehatan di Apresiasi’:

[Gambas:Video 20detik]

(akd/ega)

Membagikan
Exit mobile version