Sabtu, Juli 6


Jakarta

Belum lama ini, beredar video di media sosial yang menampilkan cekcok antara seorang pengemudi taksi daring dengan penumpang usai melakukan pengantaran.

Dikutip dari akun media sosial penumpang, pengemudi taksi daring disebut mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan, dan tidak mengikuti rute yang disarankan penumpang. Penumpang yang kesal, kemudian membanting pintu saat telah diantarkan ke tempat tujuan.

Rentetan kejadian tersebut kemudian memancing adu mulut keduanya hingga ditengahi oleh beberapa warga yang terdapat di lokasi kejadian.


“Pada saat sampai di titik tujuan, dengan kondisi emosi saya menutup pintu dengan lumayan keras (saya sadar di situ kesalahan saya). Driver tidak terima dan kemudian turun mobil menegur sampai menghina saya. Karena sudah melakukan pLec*hn secara non-verbal dan sangat tidak etis,” tulis pemilik akun @putridyahkusumo dikutip Selasa (2/7/2024).

Merespons kejadian ini, pihak Gojek ikut buka suara. Head of Product Communication Gojek, Rosel Lavina mengatakan Gojek tidak menolerir berbagai bentuk pelanggaran, dan tidak segan mengambil tegas seperti pemutusan kemitraan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Langkah tegas tersebut penting untuk melindungi para pelanggan dan nama baik jutaan mitra Gojek yang selama ini bekerja dengan baik melayani pelanggan. Di samping itu, kami senantiasa berkomitmen untuk melindungi perempuan dan menindak tegas pelaku kekerasan terhadap perempuan,” katanya.

Dia mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat untuk menangani laporan penumpang yang bersangkutan.

“Berdasarkan hasil investigasi, oknum driver terbukti melakukan pelanggaran berat, sehingga kami berikan sanksi tegas berupa pemutusan kemitraan atau pemblokiran akun secara permanen, serta otomatis masuk dalam daftar hitam kami di mana tidak bisa lagi menjadi bagian dari ekosistem Gojek ke depannya,” ujarnya.

Gojek juga menyebut telah menghubungi pelanggan terkait penanganan kasus ini untuk menawarkan sejumlah layanan bantuan, mulai dari layanan pemulihan psikis hingga pendampingan apabila pelanggan ingin memproses kejadian ini lebih lanjut ke pihak berwajib.

Di samping penindakan tegas dan penanganan laporan yang cepat, Gojek juga menyampaikan sederet upaya dalam memastikan standar kualitas layanan serta keamanan ekosistem.

“Terkait standar kualitas layanan mitra, kami selalu konsisten mendorong beragam pelatihan teknis keselamatan, pelayanan prima, serta pelatihan anti kekerasan seksual,” tuturnya.

Rosel pun mengimbau masyarakat agar melaporkan apabila menemukan pelanggaran via halaman bantuan yang tersedia di aplikasi Gojek.

Gojek Fasilitasi Mediasi, Pengemudi Sampaikan Permintaan Maaf

Sebagai tindak lanjut atas penanganan laporan ini, pengemudi dan penumpang sudah melakukan mediasi yang difasilitasi oleh Gojek. Dikutip dari akun sosial media penumpang, dalam mediasi ini pengemudi dengan inisial HW menyampaikan permohonan maaf secara langsung atas perilakunya saat mengendarai mobil, maupun saat mengucapkan kata-kata yang tidak pantas setelah selesai mengantarkan penumpang.

Di sisi lain penumpang juga meminta maaf serta mengakui kesalahan karena dengan sengaja membanting pintu mobil. Dalam unggahannya, penumpang juga memberikan apresiasi atas sigapnya penyelesaian atas laporan ini.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Gojek Indonesia karena sudah dengan sigap membantu saya menyelesaikan kasus ini hingga tuntas. Terimakasih kepada security Komplek Duta Kemayoran dan anggota Polsek Pademangan yang telah ikut serta dalam menengahi kasus ini,” tulisnya.

Lihat juga Video ‘Tampang Driver Taksi Online Penodong-Pemeras Penumpang Wanita’:

[Gambas:Video 20detik]

(prf/ega)

Membagikan
Exit mobile version