Jumat, Oktober 4


Jakarta

Saat momen mudik, mengerti beberapa jalur alternatif bisa sangat membantu. Karenanya, catat beberapa jalur untuk mudik lebaran 2024.

Jalur alternatif jadi pilihan bagi pemudik untuk menghindari kemacetan dan kepadatan arus lalulintas di ruas jalur utama. Karena itu, jalur alternatif diprediksi tidak kalah meriah dilalui pemudik jelang Lebaran 2024 ini.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub), 83 persen atau setara dengan 37 juta warga Jawa Barat akan melakukan perjalanan mudik di Lebaran 2024. Perkiraan itu didapat dari survei yang dilakukan Dishub beberapa waktu lalu.


Selain itu, Jabar juga menjadi wilayah tujuan pemudik di Indonesia terbanyak ke 3 setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu sebanyak 16,59 persen atau sekitar 32,1 juta orang yang akan datang ke Jawa Barat dari total 193,6 juta pergerakan orang di masa mudik Lebaran 2024 secara nasional.

Dengan jumlah orang sebanyak itu yang bakal melakukan perjalanan, diprediksi jalur utama di Jabar bakal penuh dilalui kendaraan. Karena itulah, Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar telah memetakan jalur-jalur alternatif yang bisa dilalui pada masa arus mudik tahun ini.

Dari data yang diterima, Dishub Jabar telah memetakan jalur utama dan jalur alternatif di tiga wilayah yang bakal dilalui pemudik yakni wilayah Pantura (Pantai Utara) Jabar, tengah dan Selatan.

Berikut daftar jalur utama dan jalur alternatif di Jabar yang bisa dilalui pemudik:

Jalur Utama

Jalur Pantura

1. Tol Trans Jawa Japek – Cipali – Palikanci (217,8 kilometer)
2. Bekasi – Karawang – Purwakarta – Subang – Indramayu – Cirebon (298 kilometer)

Jalur Selatan

1. Ciawi – Badak – Sukabumi (51,9 kilometer)
2. Gadog – Cisarua – Cipanas – Cianjur – Padalarang (92,4 kilometer)
3. Padalarang – Cimahi – Cileunyi (35,4 kilometer)
4. Cileunyi – Nagreg – Limbangan – Malangbong – Gentong – Ciamis – Banjar (131 kilometer)
5. Nagreg – Kadungora – Garut – Singaparna – Tasik (74,6 kilometer)

Jalur Pantai Selatan (Pansela)

1. Cisolok – Bagbagan – Surade – Argabinta – Sindangbarang (171 kilometer)
2. Sindangbarang – Cidaun – Rancabuaya – Pameungpeuk – Ciaptujah – Sindangkerta – Kalapageneup – Pangandaran (242 kilometer)

Jalur Alternatif

Alternatif Jalur Utara

1. Sukamandi – Kalijati (22 kilometer)
2. Pamanukan – Subang (31 kilometer)
3. Kadipaten – Jatitujuh – Jatibarang (40,7 kilometer)
4. Haurgeulis – Patrol (19 kilometer)
5. Cikamurang – Jangga (35 kilometer)
6. Budur – Tegalgubug – Jagapura – Mundu (32 kilometer)
7. Losari – Ciledug – Cidahu – Kuningan (95 kilometer)
8. Cirebon – Sumber – Rajagaluh – Majalengka (32 kilometer)

Alternatif Jalur Tengah

1. Subang – Lembang – Bandung (41 kilometer)
2. Sumedang – Jalan Cagak- Wanayasa – Purwakarta (85 kilometer)
3. Talaga – Bantarujeg – Wado – Sumedang (79 kilometer)
4. Kuningan – Cikijing – Majalengka – Kadipaten (45 kilometer)

Alternatif Jalur Selatan

1. Garut – Banyuresmi – Leuwigoong – Kadungora – Cijapati – Majalaya – Bandung (78 kilometer)
2. Sasak beusi – Cibatu – Leles (19 kilometer)
3. Banjar – Manonjaya – Tasikmalaya (44 kilometer)
4. Malangbong – Wado (15 kilometer)
5. Parakan muncang – Warung simpang (9 kilometer)

______________

Artikel ini telah tayang di detikJabar

Simak Video “Prediksi Puncak Arus Mudik-Arus Balik Via Kereta Api di Lebaran 2024
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version