Rabu, September 25


Jakarta

Maskapai penerbangan yang berbasis di Hong Kong, Cathay Pacific, melarang dua penumpang menggunakan layanan penerbangannya seumur hidup. Mereka dinilai tidak beretika saat merebahkan sandaran kursi pesawat yang berubah menjadi penghinaan rasial.

Mengutip BBC, Selasa (24/9/2024), insiden itu terjadi dalam penerbangan dari Hong Kong ke London pada 17 September 2024. Seorang penumpang asal China membagikan pengalamannya dalam sebuah video yang diunggah di Xiaohongshu, aplikasi mirip Instagram versi China.

“Perempuan yang duduk di belakang saya meminta saya untuk menaikkan sandaran tempat duduk saya karena menghalangi pandangan suaminya ke TV. Saya menolak dengan sopan. Dia merespons dengan mulai merentangkan kakinya ke sandaran tangan saya, menendang lengan saya dan memaki saya seperti orang gila,” kata perempuan itu.


“Ketika dia menyadari bahwa bahasa Kanton saya tidak terlalu bagus, dia mulai melontarkan komentar-komentar buruk, menyebut saya ‘gadis China daratan’ dan hal-hal yang menghina lainnya,” perempuan itu menambahkan.

Orang-orang dari Hong Kong kebanyakan berbicara bahasa Kanton, sedangkan orang China daratan kebanyakan berbicara bahasa Mandarin.

“Saat saya mulai merekam, suaminya di belakang saya bahkan memegang sandaran tangan di kuris saya dan mulai menggoyangkannya seperti orang gila. Saya merasa ruang pribadi saya telah dilanggar sepenuhnya,” kata wanita itu lagi.

Adegan lain menunjukkan si istri mengacungkan jari tengahnya ke arah wanita tersebut. Si penumpang perempuan itu kemudian meminta bantuan pramugari. Si pramugari merespons dengan menyarankan dia untuk meluruskan sandaran tempat duduknya.

“Saya terkejut karena saat itu bukan waktu makan, namun pramugari ingin saya berkompromi,” kata wanita itu.

“Saya menolak saran tersebut,” dia menambahkan.

Beberapa penumpang yang menyaksikan video itu menuliskan beragam komentar. Sebagian besar mengkritik perilaku pasangan Hong Kong tersebut.

“Jangan menyebut diri Anda sebagai orang Hong Kong, Anda menggertak,” kata seorang penumpang.

Penumpang yang lain berkata, “Ini keterlaluan. Berapa umur Anda? Mengapa Anda menggertak seorang gadis muda?”

“Jika menginginkan ruang lebih luas, mereka seharusnya membayar lebih untuk kursi kelas satu,” tulis salah satu orang.

Beberapa komentator dengan cepat membela reputasi Hong Kong, “Sebagian besar orang di Hong Kong adalah orang yang baik hati, pasangan ini adalah sebuah pengecualian.”

Selain itu, muncul perdebatan tentang apakah merebahkan kursi pesawat merupakan praktik yang dapat diterima.

Beberapa pengguna mengatakan bahwa hal tersebut seharusnya dapat diterima, mengingat sandaran kursi di pesawat memang disiapkan untuk bisa diatur.

Yang lain mengatakan bahwa soal sandaran itu memang berpotensi membuat penumpang di belakangnya tidak nyaman. Apalagi, jika sandaran direbahkan terlalu ke belakang.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version