Sabtu, Oktober 5


Jakarta

Gara-gara deretan bunga tabebuya yang bermekaran dengan cantiknya, sebuah jalanan desa di Klaten, Jawa Tengah jadi wisata dadakan yang dikunjungi banyak orang.

Jalanan Desa Soropaten di Kecamatan Karanganom, Klaten mendadak ramai dikunjungi banyak orang, terutama untuk berswafoto ria. Penyebabnya ternyata, deretan bunga Tabebuya tengah bermekaran di tepi jalan tersebut.

Cuaca terik sekitar pukul 10.30 WIB tak menghalangi puluhan warga untuk berdatangan ke lokasi. Ada yang mengendarai sepeda motor maupun mobil. Mereka datang secara berombongan.


Setiba di lokasi yang merupakan jalan yang cukup ramai, pengunjung berteduh di bawah pohonnya. Ada sekitar 40-an pohon Tabebuya di kanan dan kiri jalan yang berbunga warna kuning, pink, dan putih.

Rapatnya pohon menyebabkan jalan tersebut berubah seperti menjadi sebuah lorong yang berwarna-warni. Pengunjung pun asyik mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel masing-masing.

Saat tidak ada kendaraan melintas, mereka ke tengah jalan untuk berfoto ria. Saat ada kendaraan dari arah timur atau barat melintas, mereka menepi dan kembali lagi ke tengah ketika jalanan sepi.

Bahkan ada warga yang secara khusus membawa fotografer. Ada juga yang berpakaian kimono ala Jepang plus membawa payung serta kipas kertas sebagai pelengkap foto di bawah Tabebuya.

“Kita ke sini karena penasaran, karena viral. Ternyata di sini teduh, terutama bunga-bunganya cantik warna-warni,” kata salah satu warga, Lusi.

Pengunjung lain, Erna, yang datang dengan pakaian ala kimono dan kipas mengaku datang karena ingin berfoto di dekat pohon Tabebuya.

“Menariknya disini ya karena bunganya tumbuh bermekaran. Ya bikin penasaran, tapi bunga apa nggak tahu,” ungkap Erna.

“Setahu saya ya baru tahun ini, tahun lalu belum ada,” imbuhnya.

Kades Soropaten, Kecamatan Karanganom, Sri Wigati, menyebut jalan di desanya itu diserbu warga dalam beberapa hari terakhir. Warga yang datang penasaran dengan bunga Tabebuya yang mekar.

“Warga penasaran dengan bunga Tabebuya yang mekar, sejak kemarin ramai. Ini tadi saya ke sana, kita imbau warga jangan buang sampah sembarangan,” kata dia.

Menurut Sri Wigati, jumlah pohon Tabebuya sekitar 40-50 pohon yang ditanam sejak tahun 2020. Jalan tersebut merupakan jalan kabupaten.

“Jalan kabupaten tapi wilayah Soropaten. Dulu kita tanam untuk penunjang desa wisata,” imbuhnya.

(sym/sym)

Membagikan
Exit mobile version