Jakarta –
Vatikan bekerja sama dengan Microsoft untuk menciptakan tiruan digital dari Basilika Santo Petrus dengan AI. Proyek itu memungkinkan pengunjung menjelajahi gereja secara virtual.
Diberitakan AP, Rabu (13/11/2024) kerja sama Vatikan dan Microsoft meluncurkan tiruan digital Basilika Santo Petrus menggunakan kecerdasan buatan atau AI itu dilakukan pada Senin.
Dengan menggunakan 400.000 foto digital beresolusi tinggi, yang diambil dengan drone, kamera, dan laser selama empat minggu saat tidak ada seorang pun di basilika, replika digital tersebut akan ditayangkan daring bersama dua pameran baru di lokasi untuk memberikan pengunjung pengalaman interaktif.
“Ini benar-benar salah satu proyek paling maju dan canggih secara teknologi yang pernah ada,” kata presiden Microsoft Brad Smith dalam konferensi pers Vatikan.
Basilika Santo Petrus (Andreas Solaro/AFP via Getty Images)
|
Proyek ini diluncurkan menjelang Yubelium Vatikan 2025, tahun suci di mana lebih dari 30 juta peziarah diperkirakan akan melewati Pintu Suci basilika. Setiap harinya ada 50.000 orang yang berkunjung ke salah satu gereja Katolik terbesar di dunia ini.
“Semua orang, sungguh semua orang harus merasa diterima di rumah besar ini,” kata Paus Fransiskus kepada Smith dan anggota tim pengembangan proyek pada sebuah audiensi hari Senin.
Namun inti dari proyek ini adalah pembuatan kembaran digital Basilika Santo Petrus melalui fotogrametri canggih dan kecerdasan buatan yang memungkinkan siapa pun untuk mengunjungi gereja dan mempelajari sejarahnya. Replika 3D yang sangat presisi, yang dikembangkan bekerja sama dengan perusahaan pelestarian digital Iconem, menggabungkan 22 petabyte data.
Gambar-gambar tersebut juga telah mengidentifikasi kerusakan struktural dan tanda-tanda kerusakan, seperti potongan mosaik yang hilang, retakan dan retakan yang tidak terlihat oleh mata telanjang, dengan kecepatan dan ketepatan yang jauh melampaui kemampuan manusia.
Sebelumnya, Fransiskus menyerukan penggunaan AI secara etis dan menggunakan Pesan Perdamaian Dunia tahunannya tahun ini untuk mendesak perjanjian internasional guna mengaturnya. Dia beralasan bahwa teknologi yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, belas kasihan, moralitas, dan pengampunan terlalu hebat.
Pada hari Senin, ia berterima kasih kepada tim Microsoft dan pekerja Basilika yang bertanggung jawab atas proyek tersebut dan kagum melihat bagaimana teknologi modern membantu menyebarkan kepercayaan kuno dan melestarikan warisan dunia ini.
Smith menolak menyebutkan harga investasi Microsoft dalam proyek tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa investasi tersebut bernilai besar dan lahir dari inisiatif Fransiskus pada tahun 2018 untuk menyatukan perusahaan teknologi guna mempromosikan AI yang berwawasan etnis.
Dia mengatakan Microsoft telah melakukan proyek AI serupa di Mont Saint-Michel di Prancis dan Olympia Kuno, di Yunani.
(sym/fem)