Jakarta –
Kecanggihan teknologi kini membuat deteksi susu basi lebih mudah. Peneliti di University of New South Wales (UNSW) memperkenalkan teknologi di ponsel pintar untuk mengecek apakah susu basi atau tidak.
Pemanfaatan teknologi yang bijak dapat memudahkan berbagai hal, termasuk untuk mengecek kesegaran makanan. Contohnya yang dilakukan tim peneliti dari Ilmu Komputer dan Teknik UNSW baru-baru ini.
Mereka memperkenalkan VibMilk, sensor baru pada ponsel pintar yang dapat mengecek kesegaran susu tanpa harus membuka kemasannya. Mengutip Oddity Central (15/11/2024), peneliti mengandalkan motor getar dan unit pengukuran inersia (IMU) pada ponsel pintar untuk memeriksa kesegaran susu tanpa harus membuka kemasannya.
Harapannya, metode dengan teknologi tinggi ini dapat mengurangi pemborosan 20% produk susu saat ini yang kerap dibuang padahal masih layak konsumsi. Professor Wen Hu dari UNSW mengatakan, “Anda dapat mencium atau merasakan apakah susu basi, tetapi untuk itu Anda harus membuka kemasannya.”
Kecanggihan teknologi membuat deteksi susu basi mungkin dilakukan tanpa harus membuka kemasannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/FabrikaCr
|
Ia melanjutkan, cara tersebut punya kekurangan karena ketika kemasan susu dibuka, maka akan terpapar bakteri dan pembusukan bakal terjadi lebih cepat. “VibMilk bersifat non-invasif, yang berarti Anda dapat menguji kesegaran susu tanpa merusak segelnya,” kata Hu.
Menariknya, VibMilk menjadi metode non-invasif terbaru untuk menguji kesegaran susu dengan kelebihan tanpa melibatkan penggunaan alat yang mahal atau terlalu merepotkan. VibMilk juga tak hanya dapat digunakan pada kemasan susu transparan dan semi transparan.
VibMilk lebih mudah diadopsi secara massal karena mengandalkan motor getar bawaan dari ponsel pintar. Untuk menciptakan teknologi ini, peneliti sebelumnya menganalisis bagaimana susu menjadi basi.
Susu basi karena terjadi peningkatan bakteri, yang pada gilirannya mengakibatkan peningkatan kadar laktat dan penurunan kadar glukosa. Ketika susu basi, sifat fisiknya berubah seperti kepadatan, viskositas, dan tegangan permukaan. Semua kondisi ini menghasilkan respons yang berbeda terhadap sinyal getaran.
|
VibMilk lantas menangkap respons terhadap getaran yang dihasilkan oleh motor ponsel pintar saat melewati susu. Lalu menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menganalisis sinyal dan mengklasifikasikan susu yang rusak pada 23 tingkat pH yang berbeda.
“Pengujian pada empat ponsel pintar umum menunjukkan bahwa VibMilk dapat memprediksi nilai pH susu dengan akurasi rata-rata 98,35% dan mencapai akurasi 100% untuk menunjukkan susu segar,” tulis pihak UNSW di situs webnya.
Untuk lebih meningkatkan teknologi VibMilk, para peneliti saat ini tengah menyelidiki bagaimana bahan kemasan yang berbeda memengaruhi sinyal getaran saat sinyal tersebut melewati susu.
(adr/odi)