Selasa, November 5


Jakarta

Toyota Hilux bertenaga battery electric vehicles (BEV) akan diproduksi tahun depan. Ini merespons kompetitornya, Isuzu D-Max Electric yang bakal diproduksi tahun 2025.

Kehadiran ini menjadi pertanda berakhirnya ‘cumi-cumi darat’–julukan untuk mesin kendaraan diesel yang mengeluarkan asap hitam pekat dari knalpot.

Noriaki Yamashita, Presiden unit Toyota di Thailand mengatakan Hilux EV dapat siap diproduksi pada akhir tahun depan. Dia tidak menyebutkan di mana Hilux EV ini akan diproduksi.


Namun Thailand merupakan pasar penting bagi Hilux. Thailand adalah pusat pembuatan mobil truk pickup di Asia Tenggara. Penjualan domestik Hilux saja tembus ratusan ribu unit per tahunnya. Produksi Hilux tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga ekspor.

Yamashita melanjutkan Toyota berharap dapat menjual 250.000 kendaraan tahun ini.

Pada tahun 2022, versi konsep truk serba listrik dipamerkan untuk merayakan ulang tahun ke-60 Toyota di Thailand. Pada saat itu, Toyota mengatakan bahwa prototipe tersebut sebagian dikembangkan di negara tersebut, yang merupakan pusat manufaktur untuk kawasan ini.

Pengumuman Toyota ini muncul hanya beberapa hari setelah pemerintah Thailand mengumumkan pesaingnya, Isuzu, akan memproduksi versi bertenaga baterai dari truk pikapnya, D-MAX di Thailand pada tahun 2025.

Meskipun Thailand tetap menjadi pasar yang penting bagi Hilux, Thailand bukanlah satu-satunya pasar yang signifikan.

Toyota saat ini menguasai sekitar 30 persen segmen pikap Eropa. Emmanuel Beaune, kepala divisi kendaraan komersial untuk benua Eropa, baru-baru ini mengungkapkan pihaknya sedang mempelajari prospek untuk memperkenalkan Hilux listrik untuk pelanggan Eropa.

Simak Video “Hilux Rangga Single Cabin, Si Minimalis di IIMS 2024
[Gambas:Video 20detik]
(riar/rgr)

Membagikan
Exit mobile version