Selasa, Oktober 1


Jakarta

BYD di China mengumumkan recall terhadap hampir 100.000 mobil listrik. BYD Dolphin dan Yuan Plus (dijual dengan nama Atto 3 di Indonesia) terdampak recall besar-besaran di China ini.

Dikutip Carnewschina, menurut Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR) China, produsen mobil tersebut akan melakukan recall terhadap 96.714 kendaraan BYD Dolphin dan Yuan Plus di China. Recall ini disebut karena risiko kebakaran.

Dua entitas operasi BYD akan melakukan penarikan kembali. BYD Auto Industry Co., Ltd. me-recall 87.762 kendaraan listrik Dolphin dan Yuan Plus (Atto 3) yang diproduksi di China. Mobil yang terdampak adalah unit yang diproduksi antara 4 Februari 2023 hingga 26 Desember 2023.


Sedangkan BYD Auto Co., Ltd. akan me-recall 8.952 kendaraan listrik Yuan Plus yang diproduksi di China produksi 2 November 2022 hingga 19 Juni 2023.

Recall ini menargetkan mobil-mobil listrik tersebut karena adanya cacat dalam proses pembuatan kontroler electric power steering column assembly (CEPS). Saat penutup peralatan ditutup, hal itu dapat mengganggu kapasitor pada papan sirkuit pengontrol, yang menyebabkan retakan mikro pada kapasitor. Retakan ini dapat meluas selama penggunaan kendaraan, yang menyebabkan korsleting, panas berlebih, dan berpotensi kebakaran, yang menimbulkan risiko keselamatan.

Untuk memperbaiki masalah ini, BYD harus memasang bantalan insulasi pada pengontrol secara gratis. Pemilik kendaraan yang terdampak akan diberi tahu segera melalui berbagai saluran komunikasi. BYD juga telah menyiapkan saluran telepon layanan pelanggan bagi pengguna yang terdampak oleh recall produk.

Unit di Indonesia Aman

Meski melakukan recall besar-besaran di China, BYD Indonesia memastikan mobil listrik BYD Dolphin dan Atto 3 di Indonesia aman. Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan mengatakan program recall ini hanya terjadi di China.

“Informasi yang beredar mengenai recall sebagian Atto 3 dan Dolphin adalah benar, namun inisiatif ini hanya untuk pasar domestik China dan hanya untuk beberapa batch unit tertentu yang diproduksi khusus untuk pasar China,” kata Luther kepada detikOto, Senin (30/9/2024).

“Inisiasi ini adalah upaya komitmen dari bagian Quality Control BYD yang terus menjalankan fungsinya memonitor kualitas produk walaupun mobil sudah terjual dan berada di tangan konsumen. Dan menjadi komitmen BYD untuk terus menjaga keselamatan konsumen dari segala potensi yang mungkin bisa timbul di kemudian hari,” sambungnya.

Meski disebut berpotensi terbakar, Luther memastikan belum ada kejadian apa pun terkait masalah ini. Meski begitu, recall ini tetap dilakukan untuk mengatasi potensi risiko kecil agar tetap aman digunakan.

(rgr/din)

Membagikan
Exit mobile version