Selasa, Januari 21


Jakarta

BYD perlahan mulai membetot perhatian masyarakat Indonesia. Belum genap setahun jualan, BYD mengklaim sudah mengirim belasan ribu unit untuk konsumen Indonesia.

BYD sejauh ini sudah membawa empat model ke Indonesia. BYD pada awal pembuka tahun 2024, dengan langsung menyajikan tiga model sekaligus yaitu Dolphin, Seal, dan juga Atto 3. Enam bulan berselang, BYD bikin kejutan dengan menambah lini produknya di dalam negeri lewat MPV listrik M6.

“Sejak saat itu kami sudah mengirim 15 ribu unit mobil BYD,” kata General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang di BYD Multifunction Hall Indonesia, Autograph Nine Tower, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).


Liu Xueliang Foto: Ridwan Arifin

Dalam data distribusi wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang tahun 2024, BYD M6 terdistribusi sebanyak 6.124 unit.

Distribusi BYD M6 itu melampaui deretan mobil listrik yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia seperti Wuling BinguoEV, Wuling Air ev, Hyundai Ioniq 5, hingga Chery Omoda E5. Ini juga menjadikan M6 sebagai mobil terlaris yang dijual di Indonesia.

“Yang pertama yang paling memberikan kesan mendalam bagi saya ialah M6, yang diperkenalkan ke pasar,” kata Liu Xueliang.

“Dengan diperkenalkannya M6 memberikan kesempatan konsumen RI merasakan sendiri bagaimana kendaraan listrik mengubah gaya hidup,” tambahnya lagi.

Khusus merek China, ada 12 merek yang berusaha mendapatkan hati masyarakat Indonesia, antara lain Wuling, BYD, Chery, Morris Garage, DFSK, Seres, Neta, Tank, Baic, Haval, Ora, dan Aion.

Sebagai pendatang baru, BYD juga sanggup bersaing dengan deretan merek China lainnya, bahkan merek Jepang. BYD secara wholesales mendistribusikan 15.429 unit sementara yang dikirim ke garasi konsumen (retail sales) mencapai 13.946 unit.

Liu Xueliang merasa angka 15 ribu unit itu merupakan catatan bersejarah bagi BYD. Bukan cuma pendatang baru, tapi nama besar BYD berhasil membetot perhatian.

“15.000 unit bukan sekedar 15.000 unit mobil listrik tapi pengakuan 15.000 rumah tangga kepada BYD dan mobil listrik. Jadi kami saya berterima kasih kepada semua pemilik BYD di Indonesia,” jelasnya lagi.

Soal pabrik, BYD Motor Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, developer Kawasan Industri Subang Smartpolitan. BYD merencanakan operasional pembangunan bertahap dan diperkirakan mulai beroperasi pada bulan Januari 2026.

Tahun ini, BYD ingin melanjutkan tren positif dengan meluncurkan produk baru, pengembangan dealer, dan bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Menariknya BYD juga sudah membuka training center.

“Tahun 2025 kami berharap bsia bekerjasama dengan perguruan tinggi di indonesia,” kata dia.

“Kami harap bisa membagikan teknologi, kesempatan training itu agar bisa meningkatkan kualitas teknis di indonesia,” jelasnya lagi.

(riar/din)

Membagikan
Exit mobile version