Surabaya –
Baru diresmikan September lalu, nasib Bus TransJatim Koridor V rute Bangkalan-Surabaya mengenaskan. Setelah sempat dilempari batu dan oli oleh orang tak dikenal, terbaru diintimidasi bus lain.
Kali ini perjalanan Bus TransJatim kembali diintimidasi dan membuat penumpang trauma. Dalam video viral, menunjukkan 2 bus berjalan beriringan disertai suara klakson terus menerus. Bus TransJatim itu dipepet Bus Akas di sekitar Jembatan Suramadu.
Beberapa penumpang tampak mengucap takbir dan istighfar. “Astaghfirulloh”… “Allohu Akbar”. Setelah melewati Bus Akas, laju Bus TransJatim kembali normal.
Berdasarkan narasi yang disampaikan akun itu, peristiwa itu terjadi pada Selasa (29/10/2024). Kejadian bus TransJatim dipepet bus Akas itu disebut terjadi setelah melewati rambu shelter Petapan 2 di akses Jalan Raya Suramadu arah Surabaya.
Keterangan video itu juga memuat pengakuan salah satu penumpang Bus TransJatim saat peristiwa itu terjadi. Sayangnya, penumpang itu enggan namanya disebut.
“Ya mas, jadi posisi Bus Akas ini sudah lebih dulu ada di area shelter Petapan. Sementara bus kami yang baru tiba, terlihat petugas menanyakan kepada orang yang di area shelter, ada yang mau ikut atau tidak? ternyata tidak ada yang mau naik. Bus TransJatim pun meninggalkan shelter Petapan. Nah secara bersamaan Bus Akas ini ikut berangkat, posisi awalnya Bus Akas ini sudah ada di depan Bus TransJatim. Di luar dugaan, bus kami malah dipepet sepanjang jalan kurang lebih 50 meter,” demikian pengakuan penumpang tersebut.
Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie mengatakan pihaknya belum mendapat video full indikasi bus Trans Jatim dipepet Bus Akas di Jembatan Suramadu.
bila memang dugaan dipepetnya bus Trans Jatim oleh bus Akas tersebut benar, maka pihak Dishub Provinsi Jatim harus mengambil langkah tegas mengevaluasi bus Akas.
“Kalau toh itu terjadi, tentunya Dishub Provinsi yang akan melakukan evaluasi trayek Akas,”imbuhnya.
Tak hanya itu, bahkan jika dugaan itu terbukti, menurutnya pihak Dishub Provinsi Jatim harus memberikan teguran pada pihak bus Akas.
“Kalau memang terjadi harus ada tindakan teguran keras karena membahayakan penumpang lain. Bus TransJatim ada untuk masyarakat luas bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” pungkasnya.
Sebelumnya, dua kali insiden terjadi pada Bus TransJatim Koridor V rute Bangkalan-Surabaya. Pertama, Bus Trans Jatim dilempari batu, selanjutnya dilempari oli oleh orang tak dikenal (OTK).
Namun hingga saat ini pelaku pelemparan terhadap Bus Cakraningrat itu masih misterius. Polisi masih kesulitan mencari dan melacak pelaku teror yang sudah dua kali melakukan aksi vandalisme itu.
Pakar hukum Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara) Prof Solahudin menyebutkan ada indikasi kecemburuan dalam teror terhadap Bus Trans Jatim tersebut.
Sebab menurutnya teror tersebut hanya menyasar Bus Cakraningrat.
“Mungkin ada kecemburuan pihak lain dengan dibukanya rute Surabaya-Bangkalan oleh Bus Trans Jatim,” jelas Prof Solahudin kepada detikJatim, Senin (28/10/2024).
_____________________
Artikel ini telah tayang di detikJatim
(wkn/wkn)