
Jakarta –
Bus Trans Metro Dewata (TMD) terancam dijual lagi jika tak kunjung beroperasi. Sebelumnya, sebanyak 26 bus TMD telah terjual untuk menutupi biaya perawatan dan gaji karyawan.
“Saya nggak bisa mendahului pimpinan, tapi kalau potensi ya mungkin aja ada potensi (dijual),” kata Manager Operasional PT Satria Trans Jaya Ida Bagus Eka Budi saat dihubungi detikBali, Minggu (2/3/2025).
Sebab, Budi melanjutkan, biaya perawatan dan gaji karyawan harus tetap berjalan meski tidak ada pemasukan. Setiap bulan, perusahaan membutuhkan dana tak kurang dari Rp 500 juta.
“Karena kan biayanya ini kan sudah dua bulan, satu bulan aja kami harus nyiapin setengah miliar,” ungkapnya.
Budi berharap pemerintah dapat segera mengaktifkan kembali bus TMD agar masyarakat juga dapat terlayani.
Sebelumnya, Sebanyak 26 bus TMD telah terjual sejak Selasa (25/2/2025). Penjualan puluhan unit bus ini dilakukan untuk membiayai operasional dan gaji karyawan PT Satria Trans Jaya sebagai operator, setelah investor mundur.
“Sejak hari Selasa (sudah terjual). Proses (penjualan) sudah sejak seminggu lalu. Bussiness to business (B to B). Jadi, ya sudah laku. Laku 26 unit,” kata Eka Budi, Sabtu (1/3/2025).
Sebanyak 25 bus TMD dibeli oleh perusahaan transportasi asal Jawa Timur, PO Bagong Transport, sementara satu unit lainnya dibeli oleh seorang individu.
—
Baca artikel selengkapnya di detikBali
(msl/msl)