Minggu, Januari 12


Da Nang

Kecelakaan pesawat Jeju Air pada 29 Desember 2024 membuat warga Korea Selatan enggan untuk bepergian. Imbasnya, Vietnam kehilangan turis dari negeri ginseng.

Dikutip dari VN Express, Jumat (10/1/2025), jumlah wisatawan Korsel ke Da Nang dan Phu Qouc mengalami penurunan tajam setelah kecelakaan Jeju Air. Padahal, berkaca yang sudah-sudah musim puncak bagi wisatawan Korea untuk bepergian ke Vietnam biasanya dari Desember hingga April, namun kini tidak.

Perusahaan Transportasi Pariwisata Thanh Bach yang berkantor pusat di Phu Quoc, yang memiliki pelanggan wisatawan dari Korea Selatan, melaporkan penurunan pemesanan sebesar 30% dan pembatalan 30% tur grup.


Seorang eksekutif perusahaan mengatakan banyak wisatawan Korea sekarang ragu untuk terbang setelah tragedi tersebut.

Tran The Hai, direktur penjualan dan pemasaran di Sailing Club Leisure Group di Phu Quoc, melaporkan penurunan pemesanan sebesar 10% setelah kecelakaan tersebut.

“Meskipun situasinya berangsur-angsur membaik, perlu waktu untuk kembali ke tingkat normal,” kata dia.

Menurut data dari platform perjalanan daring Agoda, Korea Selatan merupakan salah satu dari lima pasar sumber pariwisata teratas Vietnam selama liburan Tahun Baru bersama dengan Jepang, Thailand, Taiwan, dan AS.

Destinasi yang paling populer untuk turis Korsel adalah Nha Trang, Da Nang dan Phu Quoc.

Bencana dan penutupan sementara Bandara Muan telah menyebabkan penurunan 30-40% dalam kedatangan wisatawan Korea Selatan, menurut asosiasi pariwisata di Provinsi Khanh Hoa, tempat kota-kota Nha Trang dan Cam Ranh berada.

Pham Minh Nhat, wakil presiden tetap asosiasi tersebut, mengaitkan penurunan tersebut juga dengan masalah politik di Korea Selatan yang telah memengaruhi kepercayaan wisatawan.

Di Da Nang, pemilik hotel bintang empat di Distrik Ngu Hanh Son melaporkan pembatalan massal oleh 50-60 tamu antara 30 Desember dan 10 Januari.

“Kami menanggung hampir semua kerugian,” kata mereka.

Kecelakaan itu jelas berdampak pada pariwisata Vietnam. Sehari setelah kecelakaan, Jeju Air mencatat 68.000 pembatalan tiket.

Agen perjalanan Korea menarik iklan daring, menghentikan penjualan di saluran belanja rumah, dan memprioritaskan pemrosesan pembatalan penerbangan dan tur.

Portal Nate News melaporkan meningkatnya kekhawatiran di antara konsumen tentang maskapai penerbangan berbiaya rendah.

Model Boeing 737-800 yang terlibat dalam kecelakaan itu banyak digunakan oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah di Korea Selatan, termasuk 39 milik Jeju Air.

Banyak paket perjalanan musim dingin ke destinasi seperti Asia Tenggara dan Jepang, yang biasanya bergantung pada maskapai penerbangan berbiaya rendah, juga telah dibatalkan.

Aram Jeong, warga Seoul dan sering bepergian ke Vietnam, mengatakan dia berencana untuk menghindari perjalanan untuk sementara waktu guna memulihkan mentalnya.

“Saya merasa beruntung tetapi tidak ingin lagi terbang dengan maskapai berbiaya rendah,” kata Aram.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version