
Jakarta –
Bunga Zainal mau tersangka kasus dugaan investasi bodong yang membuatnya rugi hingga miliaran rupiah segera dirilis. Bunga Zainal melaporkan sahabatnya AAACD dan SFSS terkait investasi bodong yang merugikan dirinya Rp 6,1 miliar.
“Nah, ini dia sih sekaligus datang ke sini selain pemeriksaan juga, saya ingin menanyakan juga kepada pihak PMJ, Kabid Humas. Dimana kasus saya sampai saat ini belum juga press rilis,” kata Bunga Zainal di Polda Metro Jaya pada Rabu (5/3/2024) malam.
Bunga Zainal bertanya-tanya setelah penetapan tersangka polisi belum juga merilis kasusnya. Ia merasa banyak yang ingin tahu siapa sosok terduga pelaku yang telah menipunya.
“Sekaligus saya menanyakan itu sih karena sudah cukup lama kita dari naik status tersangka sampai saat ini kayak teman-teman media juga kan banyak yang tanya. Saya juga mau share juga sebenarnya, tapi kan ada kode etik ya. Saya nggak bisa sampein selain humas (siapa terduga pelaku ini),” bebernya.
Ibu dua anak itu membandingkan permasalahannya dengan kasus lain. Bunga merasa beberapa kasus setelah tersangka ditahan, langsung kepolisian melakukan rilis. Namun, setelah dua minggu berlalu dari penetapan tersangka hingga penahanan, polisi belum juga merilisnya.
“Saya cuma bertanya kasus lain kan cepat banget, begitu tersangka (nggak lama) press rilis. Bahkan saya duluan, tapi yang dirilis dia lagi, dia lagi, gemas aja sih. Ini biar aware ke masyarakat kalau pelakunya ini lho, apa ada korban lain?” tuturnya.
Di sisi lain, istri Sukhdev Singh itu juga telah melengkapi berkas laporannya. Hal itu untuk melengkapi berkas laporannya agar kasusnya P21 dan segera disidangkan.
“Seputar kejadiannya di mana, terus agreement pada saat penyerahan uang atau transfer sejumlah uang tuh di mana. Kita tegaskan ya memang kejadian itu adanya di Jakarta,” beber Bunga.
Bunga Zainal menginginkan dua tersangka tersebut disidangkan di Jakarta. Sebelumnya pihak tersangka mengelak kejadian itu berada di Jakarta atau tepatnya di rumah serta kantor Bunga di Jakarta Barat.
“Kalau tersangka alibinya di kota lain, ya kita dengan tegas dan secara bukti-bukti kuat kita ya adanya di Jakarta. Di kantor aku di Jakarta Barat sama ada di rumah, jadi ada beberapa transaksi kan ada dua cara ya dan itu dilakukannya di kantor saya dan di rumah,” pungkasnya.
(/wes)