Bucharest –
Uni Eropa telah sepakat mengizinkan Bulgaria dan Rumania untuk bergabung dalam zona perjalanan bebas pemeriksaan identitas di Eropa atau kawasan Schengen.
Melansir Independent, Senin (16/12/2024), kedua negara itu tergabung dalam kawasan Schengen pada Maret lalu. Itu dilakukan setelah negosiasi selama bertahun-tahun. Hal itu dianggap dapat membuka akses gratis bagi para pelancong yang tiba di kedua negara tersebut baik dengan udara atau laut.
“Para menteri dalam negeri baru saja mengambil keputusan untuk mencabut kontrol perbatasan darat internal dengan dan antara Bulgaria dan Rumania,” tulis kepresidenan Hungaria di X.
“Kemenangan besar bagi Bulgaria, Rumania, dan seluruh Eropa!” Pemeriksaan perbatasan darat akan berakhir mulai 1 Januari.
Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu mengatakan bahwa keputusan tersebut akan menjadi keuntungan besar bagi perekonomian negaranya. Selain itu, hal tersebut memungkinkan perjalanan pulang yang lebih cepat bagi jutaan orang Rumania yang tinggal dan melakukan perjalanan di wilayah Schengen.
Adapun lebih dari 420 juta orang tinggal di wilayah Schengen. Kebebasan mobilisasi masyarakat untuk melintasi perbatasan turut membantu perkembangan bisnis dan pariwisata.
Presiden Rumania Klaus Iohannis menyebutnya sebagai langkah yang perlu dan secara signifikan akan mengurangi waktu tunggu di perbatasan. Implikasi hal itu pun beragam misalnya penurunan biaya logistik untuk bisnis hingga meningkatkan daya tarik investor asing.
“Keanggotaan Schengen merupakan tujuan strategis bagi negara kami,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Seiring berjalannya waktu, terdapat banyak kendala, meskipun Rumania telah siap secara teknis untuk memenuhi standar Schengen selama bertahun-tahun,” tambahnya.
Dia berjanji bahwa Rumania akan terus bertindak secara bertanggung jawab untuk melindungi dan memperkuat perbatasan eksternal Uni Eropa untuk mengelola imigrasi ilegal.
Namun demikian, pemeriksaan perbatasan darat tetap diberlakukan. Itu setelah adanya penolakan terutama dari Austria yang khawatir kedua negara tidak melakukan banyak upaya untuk mencegah migran masuk tanpa izin.
Kawasan Schengen didirikan pada tahun 1985. Sebelum Bulgaria dan Rumania masuk secara parsial, kawasan ini terdiri dari 23 dari 27 negara anggota Uni Eropa, bersama dengan Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein.
Sekitar 3,5 juta orang melintasi perbatasan internal setiap harinya, dan ini merupakan salah satu pencapaian utama proyek Eropa. Proyek itu dimulai sebagai proyek antar pemerintah di antara lima negara Uni Eropa yakni Prancis, Jerman, Belgia, Belanda, dan Luksemburg.
(wkn/wsw)