Selasa, Oktober 15


Badung

Seorang bule Australia dengan wajah penuh tato yang sering berkeliaran di Kuta, Bali bikin warga setempat resah dan ketakutan.

Barry Mark Paul, bule Australia itu dilaporkan membuat sejumlah warga lokal di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, resah. Bukan cuma berulah di jalanan, pria 54 tahun itu sampai dipaksa check out oleh hotel tempatnya menginap gara-gara mengganggu tamu lainnya.

Pria plontos yang dari badan sampai wajahnya penuh tato itu kerap berkeliaran di jalan sekitar Pantai Kuta. Dia cuma pakai kolor tanpa baju kaus.


Sesekali, ia berteriak tak jelas sehingga membuat warga merasa ketakutan. Warga dan aparat di Kelurahan Kuta pun melapor ke Satpol PP Kabupaten Badung.

Barry yang diduga mengalami depresi langsung dibawa ke rumah sakit agar kondisi kesehatannya bisa dipastikan.

“Kami ajak komunikasi di rumah sakit itu sulit. Akhirnya kami serahkan ke petugas rumah sakit Prof Ngoerah Denpasar memastikan kondisi kesehatannya,” kata Kepala Seksi Operasi Satpol PP Badung I Made Astika Jaya dihubungi detikBali, Kamis malam.

Sehari sebelum diajak ke rumah sakit, pria berbadan besar itu sempat viral di media sosial (medsos). Dia jalan-jalan di sekitar wilayah Legian tanpa kaus dan hanya memakai celana pendek.

Ia dilaporkan mabuk berat dan mencegat beberapa pengendara motor. Oleh anggota Polsek Kuta, Barry diajak ke hotel tempatnya menginap.

“Sekitar pukul 11.30 Wita hari ini, kami kembali dapat laporan yang sama. Sehingga kami putuskan mengamankannya,” ujar Komandan Regu Satpol PP Badung di wilayah Kuta, Wayan Suantara.

Suantara menyebut, Barry telah bikin resah warga di Kuta dengan tampilannya yang sangar dan minim pakaian. Menurut Suantara, Barry menunjukkan gelagat yang tak wajar seperti turis lainnya seperti berteriak dan mencegat orang.

Barry diketahui berlibur ke Bali sendirian. Petugas tidak menemukan teman ataupun saudara Barry di Bali.

“Kami melakukan tugas pengamanan. Dari rumah sakit sekarang memeriksa dulu kondisi bule ini. Setelah itu, rumah sakit akan menghubungi pihak konsulat dan Imigrasi di Bali,” tukas Suantara.

——-

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version