Senin, Maret 17


Jakarta

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (MI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan komunitas otomotif bukan hanya sekadar tempat berkumpul bagi para penggemar kendaraan, tetapi juga sebuah wadah untuk mengembangkan solidaritas, keterikatan emosional, dan kerja sama antar anggotanya.

Oleh karena itu, penting bagi komunitas otomotif untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan (brotherhood) yang dapat berdampak positif tidak hanya bagi anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

“Brotherhood merupakan nilai penting yang harus dijunjung tinggi dalam komunitas otomotif. Brotherhood menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat, menumbuhkan rasa memiliki, dan memberikan dampak positif bagi anggota komunitas maupun masyarakat luas,” ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).


Hal tersebut ia sampaikan seusai menghadiri Buka Puasa Bersama Motor Besar Indonesia (MBI) di Jakarta, Minggu malam (16/3). Bamsoet mengatakan komunitas otomotif yang menjunjung tinggi nilai-nilai brotherhood akan menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi anggotanya, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Bamsoet menjelaskan nilai brotherhood dalam komunitas otomotif mendorong anggotanya untuk saling peduli dan membantu. Anggota komunitas tidak hanya berbagi pengalaman tentang kendaraan, tetapi juga saling mendukung dalam suka dan duka.

Ketika ada anggota yang mengalami masalah dengan kendaraan atau kesulitan lainnya, anggota lain akan dengan senang hati membantu. Solidaritas ini menciptakan rasa aman dan nyaman dalam komunitas.

“Komunitas otomotif menjadi tempat di mana anggotanya dapat menemukan teman-teman baru dengan minat yang sama. Melalui kegiatan bersama, seperti touring, gathering, atau bakti sosial, anggota komunitas dapat saling mengenal lebih dekat dan membangun hubungan yang erat,” kata Ketua MPR RI ke-15 tersebut.

“Brotherhood menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat, bahkan tidak jarang melebihi hubungan keluarga,” sambungnya.

Bamsoet memaparkan nilai brotherhood dalam komunitas otomotif juga menumbuhkan rasa memiliki yang kuat. Anggota merasa bangga menjadi bagian dari komunitas dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik komunitas.

Rasa memiliki ini mendorong anggota untuk berkontribusi positif bagi komunitas, baik melalui kegiatan sosial maupun kontribusi lainnya. Bamsoet mengatakan komunitas otomotif yang menjunjung tinggi nilai-nilai brotherhood akan menciptakan lingkungan yang positif.

“Anggota saling menghormati, menghargai perbedaan, dan menghindari perilaku negatif seperti persaingan tidak sehat. Lingkungan yang positif ini membuat anggota merasa nyaman dan betah dalam komunitas,” urai Bamsoet.

Bamsoet menambahkan pentingnya nilai-nilai brotherhood dalam komunitas otomotif juga harus dilihat dari sudut pandang inklusivitas. Seiring dengan perkembangan zaman, komunitas otomotif perlu membuka ruang bagi berbagai kalangan.

Termasuk perempuan dan masyarakat yang kurang terwakili. Bamsoet mengatakan dengan menjunjung tinggi nilai brotherhood, komunitas otomotif dapat menjadi tempat yang ramah bagi semua orang, menghilangkan stigma dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

“Ini sesuai dengan tren global yang menunjukkan meningkatnya partisipasi wanita dalam bidang otomotif, baik sebagai pengendara maupun sebagai anggota komunitas,” pungkasnya.

(akd/ega)

Membagikan
Exit mobile version