Kamis, November 14


Jakarta

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berharap pemerintah menerapkan kurikulum yang berisi materi literasi keamanan siber di satuan pendidikan. Hal tersebut merupakan salah satu program 100 hari kerja BSSN.

Hal itu disampaikan Kepala BSSN Hinsa Siburian saat rapat bersama Komisi I DPR RI, di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2024). Hinsa mengatakan usulan itu merupakan perwujudan dari Asta Cita dalam rangka memperkuat pendidikan sains dan teknologi.

“Kegiatan yang akan dilakukan BSSN pada topik ini adalah peningkatan literasi digital pada berbagai tingkatan pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi,” kata Hinsa.


“Output yang dicapai yang diharapkan adalah terselenggaranya koordinasi yang baik dengan kementerian/lembaga dalam rangka penyusunan kurikulum materi literasi keamanan siber,” sambungnya.

Hinsa menginginkan agar literasi digital kepada siswa terkait dengan keamanan siber dapat dilaksanakan. Menurutnya, hal itu dapat dilakukan melalui seminar atau lokakarya kepada siswa sekolah di semua tingkatan, mengenai keamanan siber dan sandi.

“Meningkatnya literasi digital terkait keamanan siber dan sandi kepada mahasiswa, memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang tren post-quantum cryptography kepada para praktisi dan akademisi secara daring,” tuturnya.

Saksikan juga video: Komisi I DPR Rapat Tertutup Bareng BSSN Bahas Pilkada 2024

[Gambas:Video 20detik]

(amw/lir)

Membagikan
Exit mobile version