Minggu, Juni 30

Jakarta

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan nasib data pengguna Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang tumbang usai mendapat serangan siber ransomware terbaru.

PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, ini disusupi ransomware Brain Chiper yang merupakan pengembangan Ransomware dari LockBit 3.0.

Kepala BSSN Hinsa Siburian menjelaskan dampak dari ransomware ini membuat data-datanya terenkripsi oleh hacker sehingga pemilik sesungguhnya tidak bisa mengakses data tersebut.


Ia pun membantah data pengguna layanan publik PDNS 2 ini sudah dibocorkan hacker ke darkweb.

“Jadi, data itu di tempat dalam keadaan terenkripsi,” ungkap Hinsa kepada awak media di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Pasca serangan siber ini, BSSN memutuskan koneksi antara PDNS 2 yang di Surabaya dengan yang ada di PDNS 1 di Serpong, Tangerang Selatan dan yang cadangan di Batam, Kepulauan Riau.

“Kemudian kita sudah melakukan tentunya isolasi, tadinya itu terhubung ketiga itu, kita yakinkan dalam hal ini Telkomsigma sudah melakukan langkah-langkah sesuai prosedur kalau ada masalah di data center tersebut,” kata Hinsa.

“Sudah diputus antara Surabaya, Serpong dan juga Batam. Memang kita melihat itu supaya jangan sampai malware, ransomware ini menular ke sistem yang lain,” sambungnya.

Selanjutnya, BSSN juga melakukan peningkatan sistem keamanan pusat data yang ada di Serpong dan Batam.

“Ini kan ada kejadian, BSSN mengantisipasi jangan sampai terjadi lagi di tempat lain. Sudah kita lakukan dan tim BSSN on site di sana meyakinkan di tempat Batam dan Serpong itu terjadi,” kata Hinsa.

(agt/fyk)

Membagikan
Exit mobile version