Jumat, November 8


Jakarta

Kementerian Kesehatan Brasil mencatat kematian pertama di dunia akibat virus Oropouche, penyakit yang ditularkan oleh lalat dan nyamuk yang terinfeksi. Kasus kematian tersebut dilaporkan terjadi pada dua wanita dari negara bagian Bahia di timur laut Brasil.

“Berusia di bawah 30 tahun, tanpa penyakit penyerta, tetapi memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan kasus demam berdarah dengue yang parah,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Alarabiya News.

Menurut laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), saat ini wabah virus Oropouche diketahui tengah melanda negara Bolivia, Brasil, Kolombia, Kuba, dan Peru.


Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan telah tercatat 7.236 kasus infeksi Oropouche pada tahun 2024, dengan mayoritas dilaporkan di negara bagian Amazonas dan Rondonia.

Menurut CDC, gejala infeksi virus Oropouche biasanya mulai empat hingga delapan hari setelah terinfeksi. Gejalanya mirip dengan demam berdarah dengue, seperti demam, nyeri otot, sendi kaku, sakit kepala, muntah, mual, menggigil, atau sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini biasanya berlangsung selama tiga hingga enam hari.

Kasus yang parah dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti meningitis. Oropouche pertama kali diisolasi di Brasil pada tahun 1960, menurut kementerian kesehatan.

Sebagian besar kasus telah dilaporkan di wilayah Amazon Brasil, tetapi wabah dan kasus terisolasi telah dilaporkan di tempat lain di Amerika Latin.

(suc/kna)

Membagikan
Exit mobile version