Senin, September 30


Jakarta

Produk perawatan kulit atau skincare selalu menarik perhatian publik. Banyak masyarakat Indonesia yang rela membeli produk luar negeri demi mendapatkan hasil yang diinginkan.

Namun, Plt Kepala BPOM RI Rizka Lucia Andalusia, menyebut Indonesia kini sudah mampu menyaingi produk asing dalam industri skincare ini.

“Ternyata sekarang kita sudah bisa menyaingi Korea. Industri kosmetik kita dalam neger sudah bagus-bagus, baik itu kemasannya maupun produknya,” terangnya dalam konferensi pers, Jumat (21/6/2024).


Rizka menjelaskan skincare ini menjadi produk yang dapat diperoleh secara mudah oleh masyarakat. Sebab, produk ini termasuk ke dalam produk yang bebas.

Dia juga menceritakan pengalamannya saat berlibur di Korea. Rizka melihat banyak orang Indonesia yang membawa koper untuk jasa titip (jastip) kosmetik di sana, salah satunya produk aloe vera.

Padahal, aloe vera atau lidah buaya menjadi tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Rizka menyebut itu adalah salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan.

“Aloe vera di Indonesia pun banyak sekali. Tumbuh liar, bahkan kadang-kadang tidak dimanfaatkan dengan baik,” katanya.

Rizka menilai produk perawatan kulit dalam negeri akan bisa terus berkembang karena menjadi prioritas bagi bangsa. Bahkan, termasuk dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).

Meski industri skincare di Indonesia berkembang dengan baik, masih banyak tantangan yang harus dilalui. Salah satunya adalah banyaknya masyarakat yang belum memiliki literasi yang baik terhadap produk skincare yang digunakan.

“Masalah lainnya adalah masyarakat kita banyak yang belum memahami terkait kosmetik yang aman untuk digunakan. Yang dicari adalah murahnya atau hanya termakan iklan-iklan yang menyesatkan,” jelas Rizka.

“Yang harus dilakukan para influencer, beauty enthusiast, dan juga para akademisi seperti dokter-dokter spesialis dermatologi yang memahami bagaimana suatu produk itu benar-benar aman, untuk mendidik masyarakat kita untuk menggunakan kosmetik yang aman,” tuturnya.

(sao/kna)

Membagikan
Exit mobile version