Jumat, Desember 13


Jakarta

Bosnia dan Herzegovina mungkin masih asing di kalangan wisatawan Indonesia. Namun, negara pecahan Yugoslavia tersebut menyimpan keunikan tersendiri yakni dengan adanya wisata ramah muslim hingga disebut sebagai Jerusalem of Europe.

Mengutip World Population Review, negara Balkan itu memiliki 1,9 juta populasi umat muslim pada 2022. Angka itu sekaligus menjadikan Islam menjadi Agama mayoritas dengan 50,7 persen dari total 3,2 juta penduduk.

Berkunjung ke Bosnia, traveler pun dapat melihat berbagai sentuhan dan kehidupan masyarakat Muslim menghiasi negara itu.


Duta Besar serta perwakilan agen tur Bosnia dan Herzegovina. (Weka Kanaka/detikcom)

“Banyak islamic heritage di Bosnia, mereka bisa melihat kehidupan-kehidupan orang muslim di sana. Mengunjungi masjid, madrasah, sekolah-sekolah,” ucap Regional Manager of Espy Bosnia, Mirza Pitic, di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Mereka juga menyebut bahwa makanan di Bosnia didominasi oleh makanan halal serta hidangan yang cukup pedas. Sehingga itu disebut cocok bagi para traveler dari Indonesia.

Ada Masjid Istiqlal

Banyak bangunan hingga arsitektur khas muslim yang berdiri di Bosnia dan Herzegovina. Salah satu yang mungkin traveler belum tahu adalah adanya Masjid Istiqlal di ibu kota negara tersebut, Sarajevo.

Bernama Istiklal Dzamija, masjid itu adalah ‘saudara’ dari masjid Istiqlal Jakarta. Masjid itu dikenal juga sebagai Masjid Suharto atau Masjid Indonesia.

“Di Bosnia, kami memiliki Masjid Istiklal. Jadi setelah perang, pada tahun 1997, saya pikir pemerintah Indonesia mengumpulkan dana dari pemerintah dan masyarakat Indonesia. Dan di salah satu bagian ibu kota yang paling indah bagian dari ibu kota, Sarajevo, mereka membangun Masjid Istiklal. Jadi kita memiliki masjid Indonesia, masjid Indonesia di Sarajevo,” imbuh Mirza.

Jerusalem of Europe

Kendati memiliki banyak sentuhan budaya Muslim, negara tersebut juga dikenal memiliki budaya yang heterogen.

Terlebih di ibukota Sarajevo, kota itu bahkan disebut Jerusalem of Europe. Itu lantaran di kota itu terdapat tiga agama yang berkembang yakni Islam, Kristen Katolik, hingga Kristen Ortodoks. Berkunjung ke sana traveler juga dapat menemui Masjid, Gereja, hingga Sinagog.

(wkn/wsw)

Membagikan
Exit mobile version