Rabu, Oktober 9


Jakarta

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa khawatir Indonesia belum tentu bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap).

“Kegelisahan kita apakah kita akan lolos di middle income trap atau tidak, kan itu pertanyaan besar kita di depan. Kalau kita tidak aware, ya kita lewat itu, saya setuju,” kata Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (13/6/2024).

Suharso menyebut saat ini disusun berbagai strategi baru untuk mencegah kegagalan visi Indonesia Maju pada 2045. Untuk itu, ke depan Bappenas tidak mau lagi bicara tentang pencapaian pertumbuhan ekonomi saja, melainkan lebih kepada target untuk meningkatkan pendapatan nasional bruto atau Gross National Income (GNI) per kapita.


“Karena kalau pencapaian GNI per kapita, itu lebih terukur, lebih kena. Kalau pertumbuhan ekonomi bagi otoritas fiskal, pasti hubungannya plus inflasi adalah untuk revenue, untuk penerimaan, jadi sifatnya asumsi. Sementara di kami tingkat pertumbuhan adalah tingkat pertumbuhan yang harus dicapai, sasaran,” tuturnya.

Untuk mengukur keberhasilan Indonesia Maju melalui kebijakan target GNI per kapita, isu pertama yang menjadi sorotan Kementerian PPN/Bappenas yakni penambahan jumlah penduduk dunia yang telah naik 8 kali lipat, dari tahun 1804 hanya 1 miliar menjadi 8 miliar pada 2024.

Pada 2048 juga diperkirakan masih bertambah hingga 9 miliar dan pada 2058 menjadi 10 miliar. Dengan terus membengkaknya jumlah penduduk dunia tersebut, kue ekonomi yang diperebutkan secara global juga harus dinikmati masyarakat Indonesia dengan menaikkan GNI per kapita sesuai ambang batas yang ditetapkan Bank Dunia untuk masuk kategori negara maju, yakni sebesar US$ 14.000 atau di atasnya.

“China sudah mendekati. Pada tahun 2045, perkiraan kita adalah US$ 26.000, itu kalau pertumbuhan ekonomi global 3,6-3,4%. Nah artinya, dengan pertambahan penduduk 1 miliar, kue GNI GDP seluruh dunia meroket juga, artinya negara-negara yang akan sejahtera juga akan banyak. Pertanyaannya Indonesia di mana waktu itu?” tutur Suharso.

Oleh sebab itu, untuk mengejar target GNI per kapita sebagai negara maju US$ 14.000 per tahun, maka pada 2029 GNI per kapita masyarakat Indonesia harus sebesar US$ 7.500 per tahun. Jika angka itu tidak tercapai, ia khawatir target Indonesia Maju 2045 tak tercapai.

“Kalau kita bisa mencapai US$ 7.500 per kapita, maka window opportunity dalam 2025 ke 2029 mudah-mudahan membawa kita track untuk mencapai di US$ 26.000-an ke atas pada 2045. Tapi kalau ini nggak tercapai, kami khawatir, ya seperti kekhawatiran kita semua,” imbuhnya.

Lihat juga Video: Menkes Budi Singgung Gaji Rp 15 Juta untuk Gapai Indonesia Emas 2045

[Gambas:Video 20detik]

(aid/ara)

Membagikan
Exit mobile version