Kamis, Desember 26


Jakarta

CEO Capital A Berhad (AirAsia Group), Tony Fernandes buka-bukaan biang kerok harga tiket pesawat yang mahal di Indonesia. Dia menyatakan, pajak menjadi salah satu komponen utama yang membuat harga tiket pesawat meroket.

Dia sudah menyiapkan beberapa usulan yang akan berkontribusi dalam penurunan harga tiket penerbangan domestik. Usulan itu akan disampaikan pada pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dikutip dari situs resmi AirAsia, Jumat (6/9/2024), Tony memaparkan faktor utama yang menyebabkan tingginya harga tiket adalah pajak ganda yang dikenakan pada penerbangan domestik.


“Pajak diberlakukan baik pada bahan bakar pesawat maupun pada harga tiket penumpang,” kata Tony.

Tony Fernandes juga menyampaikan usulan penghapusan bea masuk untuk suku cadang pesawat, yang diharapkan dapat secara signifikan menurunkan struktur biaya operasional maskapai.

Dengan mengurangi beban pajak dan bea masuk ini, diharapkan harga tiket penerbangan domestik Indonesia dapat lebih terjangkau, sehingga mampu mendorong peningkatan minat wisatawan. Khususnya wisatawan dalam negeri, untuk kembali bepergian dan mendukung pemulihan industri pariwisata nasional.

Selain pajak dan bea masuk, Tony Fernandes juga mengusulkan kepada pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan tarif batas atas tiket penerbangan domestik.

Peninjauan batas ini dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi maskapai dalam menetapkan harga berdasarkan permintaan dan biaya operasional yang dinamis, sekaligus mendorong persaingan yang sehat di industri penerbangan.

“Dengan terciptanya kompetisi yang lebih kuat, maskapai dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif, sehingga berpotensi menurunkan rata-rata harga tiket secara keseluruhan,” sebut Tony.

Tinjauan ini akan mendukung pertumbuhan industri penerbangan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

(hal/ara)

Membagikan
Exit mobile version