Minggu, September 29


Jakarta

Perusahaan Darma Mangkuluhur Hutomo, PT Intra GolfLink Resorts Tbk (IGR), bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia. Perseroan berpotensi meraup Rp 713 miliar dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), yang sebagian dananya akan dipakai membangun hotel bintang 6.

Melalui anak usahanya PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG), mereka berencana membangun hotel bintang 6 ‘Luxury Boutique Hotel’ di Hole 15-Th Cliff Hanger, kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali. Saat ini perusahaan sedang mengurus dokumen perizinan.

“Perizinan awal sudah dapat dan kami kolaborasi dengan tim konsultan untuk menyampaikan tahap perizinan lanjutan. Rencana pembangunan secepatnya setelah melengkapi dokumen-dokumen,” kata Dwi Febri Astuti, Direktur Utama Intra GolfLink Resorts dalam konferensi pers di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Rabu (19//2024).


Sementara itu, Darma yang merupakan Komisaris Utama PT IGR menyebut hotel ini menawarkan destinasi hotel sekaligus pengalaman golf untuk turis yang datang. Ia menyebut hotelnya berbeda dengan hotel lain yang sudah dibangun.

“Arahnya adalah meningkatkan pengalaman bermain golf bagi turis yang datang. Ini menjadi pengalaman unik untuk turis datang, dan hotelnya akan berbeda dengan hotel lain yang sudah dibangun,” kata Darma yang merupakan Anak Tommy Soeharto.

Sebagian besar biaya pembangunan hotel berasal dari dana penawaran umum saham perdana atau IPO PT IGR. Namun, Dwi menyampaikan pihaknya tetap berusaha mencari dana dari sumber lain jika dibutuhkan.

“Apakah dananya dari IPO? Nah, sebagian besar kami pembiayaan dari IPO. Namun sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan hotel itu sendiri, apabila dari IPO terdapat kekurangan dana atas hotel impian kami ini, kami akan mencari pendanaan dari pihak lain. Apakah dari equity kami sendiri atau tempat lain,” tutur Dwi

Dwi memperkirakan proses pembangunan hotel memakan waktu 2 tahun hingga 2,5 tahun. Ia berharap hotel tersebut bisa rampung dalam waktu 3 tahun.

“Kapan kira-kira dibukanya? Nah dibukanya saat ini tahap perizinan, pembangunan kurang lebih 2 sampai 2,5 tahun, mungkin 3 tahun mendatang insyaallah kita ketemu lagi untuk announce mengenai hotel luxury bintang 6 ini,” imbuh Dwi.

Sebagai informasi, Perseroan berpotensi meraup Rp 713 miliar dari IPO, yang 87,53% akan dialokasikan untuk setoran modal ke PT NKG yang mengelola bisnis golf dan hotel di Bali. Selain membangun hotel bintang 6, NKG juga akan membeli lahan seluas 11.332 m2 yang tepat ada di depan hotel untuk dibangun sejumlah sarana pendukung.

NKG juga akan mengembangkan proyek “New Kuta Golf Villa” beserta fasilitas pendukungnya di lokasi yang sama. Perseroan yakin prospek bisnis ke depan akan positif seiring dengan terus meningkatnya jumlah pemain golf di Indonesia mulai menjadi salah satu negara tujuan wisata bagi para pegolf mancanegara.

(ily/eds)

Membagikan
Exit mobile version